Movie PosterSutradara: Breck Eisner
Produser: Marck Canton/Bernie Goldman
Penulis Naskah: Cory Goodman/Matt Sazama/Burk Sharpless
Pemain: Vin Diesel/Rose Leslie/Elijah Wood/Michael Cane
Sinematografi: Dean Semler
Editing: Chris Lebenzon/Dean Zimmerman
Ilustrasi Musik: Steve Jablonsky
Studio: Atmosphere Productions/One Race Films/Goldman Pictures
Distributor: Summit Entertaintment
Durasi: 106 menit
Bujet: US$ 70 juta

Vin Diesel sudah kita kenal sebagai aktor laga kelas satu melalui seri Fast & Furious dan Riddick. Melalui The Last Witch Hunter ia mencoba bermain di genre baru, supernatural, yang kelam penuh nuansa magis walau sosok dan pesona Dom masih tidak bisa lepas dari banyak orang. Film sejenis juga pernah muncul, Constantine yang dibintangi Keanu Reeves, yang nyatanya memang Witch Hunter tidak lebih baik dari ini.

Alkisah Kaulder (Diesel) adalah satu-satunya pemburu penyihir yang ada di muka bumi dan bisa hidup bak dewa atas berkah ratu penyihir yang pernah ia bunuh ratusan silam. Dari zaman-ke zaman untuk menjalankan misi memburu para penyisir jahat, ia ditemani seorang asisten yang dinamakan Dolan yang kini sudah yang ke-36 (Caine). Kisah bermula ketika asistennya tewas secara tak wajar oleh seorang penyihir misterius yang ingin menghidupkan kembali sang ratu. Kaulder dipaksa kembali menghadapi masa silamnya yang menyakitkan dan suram.

Sejak awal segmen pembuka di dalam pesawat, sudah cukup memperlihatkan keseluruhan cerita bakal penuh dengan nuansa magis. Separuh kisahnya berjalan menarik, bak detektif Kaulfer dan asisten barunya (Wood), mencari petunjuk demi petunjuk untuk merangkai sebuah misteri besar. Kehadiran Chloe, sebagai penyihir muda semakin membuat cerita lebih hidup. Kental dengan mantera, ilusi, dan segala atribut penyihir lainnya membawa nuansa filmnya terasa sangat magis dan sangat menarik bagi penonton yang menyukai hal macam ini. Sementara separuh segmen akhir dengan sedikit bumbu aksi terasa konvensional dan tak terlalu sulit diprediksi segmen klimaksnya.

Baca Juga  Zootopia

Sosok Vin Diesel jelas menjadi perhatian utama disini. Diesel disini sebenarnya bermain baik sebagai Kaulder dan sudah lepas dari karakter-karakter yang ia perankan sebelumnya namun pasti tidak demikian dengan para fansnya. Justru Michael Caine sebagai Dolan malah karakternya tidak lepas dari sosok Alfred dalam seri The Dark Knigth. Senang dapat melihat Diesel mencoba peran baru yang sama sekali jauh dari aksi fisik walau tampak dalam beberapa adegan ia mencoba memancing penonton dengan mobil sport yang ia bawa.

The Last Witch Hunter adalah satu percobaan franchise baru bagi Diesel, kelam dan penuh nuansa magis, tidak jelek memang, namun sepertinya fans Diesel tidak akan suka melihat ia bermain terlalu jauh di luar genrenya. Jika film ini sukses komersil dan dibuat sekuelnya, sepertinya bakal lebih menarik kisahnya, walau sepertinya ini tak akan terjadi melihat perkembangan di tangga box office.

MOVIE TRAILER

PENILAIAN KAMI
Total
50 %
Artikel SebelumnyaBridge of Spies
Artikel BerikutnyaMontase Meraih Penghargaan Apresiasi Komunitas Film AFI 2015
Hobinya menonton film sejak kecil dan mendalami teori dan sejarah film secara otodidak setelah lulus dari studi arsitektur. Ia mulai menulis artikel dan mengulas film sejak tahun 2006. Karena pengalamannya, penulis ditarik menjadi staf pengajar di Akademi Televisi dan Film swasta di Yogyakarta untuk mengajar Sejarah Film, Pengantar Seni Film, dan Teori Film sejak tahun 2003 hingga tahun 2019. Buku film debutnya adalah Memahami Film (2008) yang memilah seni film sebagai naratif dan sinematik. Buku edisi kedua Memahami Film terbit pada tahun 2018. Buku ini menjadi referensi favorit bagi para akademisi film dan komunikasi di seluruh Indonesia. Ia juga terlibat dalam penulisan Buku Kompilasi Buletin Film Montase Vol. 1-3 serta 30 Film Indonesia Terlaris 2012-2018. Ia juga menulis Buku Film Horor: Dari Caligari ke Hereditary (2023) serta Film Horor Indonesia: Bangkit Dari Kubur (2023). Hingga kini, ia masih menulis ulasan film-film terbaru di montasefilm.com dan terlibat dalam semua produksi film di Komunitas Film Montase. Film- film pendek arahannya banyak mendapat apresiasi tinggi di banyak festival, baik lokal maupun internasional. Baru lalu, tulisannya masuk dalam shortlist (15 besar) Kritik Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2022. Sejak tahun 2022 hingga kini, ia juga menjadi pengajar praktisi untuk Mata Kuliah Kritik Film dan Teori Film di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dalam Program Praktisi Mandiri.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.