The Mechanic (2011)
93 min|Action, Crime, Thriller|28 Jan 2011
6.5Rating: 6.5 / 10 from 174,388 usersMetascore: 49
An elite hitman teaches his trade to an apprentice who has a connection to one of his previous victims.

Arthur Bishop (Statham) adalah seorang pembunuh bayaran profesional yang biasanya menerima order dari Harry (Sutherland). Harry memiliki seorang putra, Steve (Foster) yang ia harapkan mampu bekerja bersama Arthur kelak. Setelah Harry tewas, Arthur terpaksa melatih Steve untuk menjadi partnernya. Misi demi misi berlalu, belakangan Steve mengetahui jika ternyata Arthur sendiri yang telah membunuh ayahnya.

Film ini merupakan remake film berjudul sama, The Mechanic (1972) yang dibintangi oleh aktor laga, Charles Bronson. Tidak seperti film-film aksi Statham lazimnya, film ini bertutur dengan tempo sedang dan sedikit sabar tidak mengumbar adegan aksi. Tak ada yang istimewa dengan kisahnya, tanpa melihat film aslinya pun, film ini terlalu mudah diantisipasi. Inti konfliknya hanyalah standar plot balas dendam, perseteruan sang guru versus murid.

West yang kita kenal dengan film-film sarat aksi macam Con Air dan The Tomb Rider, dan kali ini ia mencoba tampil beda dengan menggarap film aksi kelas B berbujet kecil. West mengakali secara elegan melalui pencapaian sinematografi yang matang, gambar berefek “grain” dengan dominan shot-shot dekat. Adegan aksinya sendiri juga cenderung brutal dan realistik, nyaris semua adegan aksi menampilkan shot pistol yang ditembakkan ke arah kepala secara langsung dengan darah dimana-mana. Too violent.. dan tidak enak dipandang. Statham adalah sosok yang menjadi kunci film ini. Tidak seperti film-film Statham sebelumnya, West tidak banyak mengeksploitasi kemampuan fisik sang aktor namun lebih menggali sisi emosi dan pesona Statham. Bisa jadi ini adalah film terbaik sang bintang yang pernah ia lakoni.

Baca Juga  Immaculate

The Mechanic hanyalah film berbiaya murah yang mencoba menawarkan aksi kekerasan brutal dan pesona Statham yang dikemas secara elegan. Penonton yang terbiasa dengan film-film aksi seru yang dibintangi Statham (Seri Transpoter, Death Race, seri Crank) boleh jadi kecewa karena tak banyak aksi seru yang ditawarkan. Bagi penonton yang ingin melihat penampilan yang berbeda dari Statham tak ada salahnya menonton film ini. Statham sepertinya mencoba beralih dari sosok bintang laga yang mengandalkan kemampuan fisik menjadi sosok yang lebih berkarisma, dan ia memang memiliki potensi untuk itu.

PENILAIAN KAMI
Overall
70 %
Artikel SebelumnyaThe Tourist
Artikel BerikutnyaJudul Film-film Kita Makin Ngawur?
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.