The Post adalah film drama jurnalis arahan sineas kawakan Steven Spielberg. Sejauh ini, The Post telah mendapat apresiasi tinggi dari para kritikus dan ajang festival film bergengsi, seperti Golden Globe dan Academy Awards. Ini adalah untuk kesekian kalinya, Spielberg berkolaborasi bersama Tom Hanks, dengan dukungan aktor-aktris senior, seperti Merryl Streep, Bruce Greenwood, Sarah Poulson, hingga Bob Odenkirk. Inti kisah film ini adalah hari-hari menjelang surat kabar Washington Post mencetak berita yang berisi informasi rahasia negara selama puluhan tahun terakhir, yang isinya bakal memojokkan pemerintah Amerika Serikat. Semua pihak termasuk pemilik dan redaktur surat kabar beresiko masuk bui karena dianggap telah membocorkan rahasia negara.
Film dibuka menggambarkan sosok analis Daniel Ellsberg melalui perspektif Perang Vietnam, satu tokoh penting yang menjadi kunci dari kisah film ini. Alur plot lalu beralih ke redaksi Washington Post (WP) yang mengalir begitu cepat. Dialog cepat dengan segala dinamika kantor surat kabar yang menuntut deadline membuat penonton kehilangan arah kisahnya hingga koran pesaing mereka, New York Times, merilis berita yang menggegerkan seluruh negeri. WP yang kebakaran jenggot segera menggali berita tersebut, dan sejak titik inilah kisahnya berjalan semakin menarik. Menjelang detik-detik WP melansir berita, alur plotnya disajikan begitu menegangkan layaknya film thriller yang membuat kita tidak bisa duduk tenang. Walau kita semua sudah tahu hasilnya, namun naskahnya mampu menggiring penonton masuk ke dalam situasi yang teramat pelik dan berempati penuh dengan tokoh-tokohnya.
Isu bertema jurnalis memang sudah bukan barang baru dalam medium film. Film klasik, All President Man adalah satu contoh sempurna yang pada satu sisi bisa menjadi “sekuel” dari The Post. Dua tahun lalu, film drama jurnalis Spotlight di luar dugaan mampu meraih Piala Oscar untuk film terbaik yang mengangkat koran The Boston Globes yang menginvestigasi dugaan skandal pelecehan seksual yang melibatkan pihak Gereja. The Post tidak menekankan pada plot investigasi seperti dua film di atas, namun pada dilema para karakternya ketika mengambil keputusan untuk mencetak berita rahasia tersebut. Ya atau tidak, hanya ini pilihannya. Sederhana saja, namun disajikan dengan sangat baik oleh sang sineas. Walau tidak berskala besar dan bergelimang efek visual seperti film-film Spielberg sebelumnya, namun tidak bisa dipungkiri ini adalah salah satu karya terbaiknya. Kematangan dan pengalamannya mampu mengemas kisah sederhana ini menjadi sebuah film yang teramat istimewa.
Dengan dukungan para kasting dan kematangan sang sineas, The Post mengangkat isu kuat mengenai awal kebebasan pers di AS yang disajikan begitu memikat dan menegangkan. Kebebasan pers memang selalu menjadi isu besar di AS bahkan di seluruh dunia. Aspek ini bisa jadi yang bakal menjadi faktor penentu pilihan film terbaik dalam Academy Awards bulan depan. Piala Oscar selalu penuh kejutan, dan The Post dengan kekuatan tema dan isunya bisa menjadi kuda hitam yang paling diperhitungkan.
WATCH TRAILER