“…ini kuasa gelap. Demonic!” – Romo Roby
Film horor Indonesia umumnya mengetengahkan sosok ustad sebagai pengusir setan dan roh jahat. Oleh karena itu, film Kuasa Gelap dianggap memberikan angin segar karena memiliki latar Katolik dan memperkenalkan duo Romo, Romo Rendra dan Romo Thomas sebagai pelaku eksorsisme. Naskah Kuasa Gelap ditulis keroyokan oleh Robert Ronny bersama Andri Cahyadi dan Vera Varidia. Robert Ronny selain sebagai produser memang pernah menulis naskah film horor, yaitu Gerbang Neraka (2017), di mana ia juga mengajak Lukman Sardi sebagai salah satu pemerannya.
Film diawali dengan kejadian kecelakaan mobil yang menewaskan adik dan ibu dari Romo Thomas (Jerome Kurnia). Merasa bersalah Thomas berniat mengundurkan diri sebagai Romo, namun Romo Roby (Joshua Pandelaki) terus memberinya semangat. Di tempat lain, dua murid Romo Thomas, Kayla (Lea Ciarachel) danĀ Cilla (Freyanashifa) melakukan ritual jelangkung di makam ayah Kayla. Kayla berharap ruh ayahnya dapat membantu merusak hubungan ibunya, Maya (Astrid Tiar) dan kekasihnya. Sayangnya ruh yang datang bukan ruh ayahnya. Pihak sekolah kemudian memanggil Romo Rendra (Lukman Sardi).
Premis cerita Kuasa Gelap memang punya potensi. Apalagi disebutkan film ini didasari kejadian nyata di Semarang. Namun sayangnya, treatment dan eksekusi adegan demi adegan dari Kuasa Gelap kurang wah, masih seperti tribut atau tempelan dari elemen-elemen film horor populer. Selain ceritanya yang masih seperti kumpulan cuplikan film-film horor populer, dialog dalam film ini beberapa di antaranya terasa janggal dan kurang natural.
Pembangunan beberapa karakter kurang kokoh sehingga rasanya sulit bersimpati kepada Kayla dan ibunya. Kejadian masa lalu yang memberikan trauma bagi Romo Thomas seperti template film-film superhero, terkesan seperti diada-adakan.
Film Kuasa Gelap ini sebenarnya tidak buruk dan masih bisa dinikmati. Film yang disutradarai oleh Bobby Prasetyo ini masih memiliki adegan ikonik ketika duo Romo tersebut melakukan eksorsisme dibantu seorang suster. Dalam adegan tersebut terlihat Romo Rendra membuka koper perlengkapan eksorsisme yang berisi berbagai perlengkapan. Lalu dengan cekatan ia menggunakan perlengkapannya tersebut untuk mengusir sesuatu yang ada dalam tubuh Kayla.
Sebenarnya ada beberapa adegan lainnya yang bisa digali dan dieksplorasi untuk menjadi adegan ikonik lainnya. Latar belakang Romo Rendra dan cara ia menjadi mentor Romo Thomas, misalnya, bisa menjadi potensi adegan yang mengesankan. Tim naskah bisa menambahkan adegan dan dialog ketika Romo Rendra memberitahukan nama-nama setan, tingkatan setan, dan dampaknya ke Romo Thomas. Atau, ketika Romo Rendra memberitahu aneka jenis perlengkapan eksorsis dan cara menggunakannya.
Dari segi makeup dan visual hantu, memang nampak berbeda dengan hantu suster pada umumnya. Nampak mengancam dan menakutkan. Adegan pertarungan puncak juga memiliki efek visual yang cukup mengesankan. Namun sayangnya puncak pertarungannya seperti kurang klimaks. Dari segi akting, Lukman Sardi dan Joshua Pandelaki nampak luwes memerankan sosok Romo Rendra si eksorsis dan Romo Roby yang menjadi kepala sekolah. Penampilan Jerome Kurnia juga tidak buruk sebagai Romo Thomas, hanya kurang eksploratif mungkin karena dibatasi oleh naskah.
Secara umum Kuasa Gelap memang menjanjikan dan punya banyak potensi. Hanya eksekusinya masih di batas aman dan belum eksploratif.