hotel pula

Duka dan trauma yang dialami korban Perang Bosnia menjadi isu yang mendasari cerita dalam Hotel Pula. Film yang ditulis oleh Ivan Turkovic Krnjak ini diangkat dari novel karya Vladimir Stojsavljevic berjudul Pula. Berlatar tahun 1995, dikisahkan Hotel Pula yang terletak di Kroasia menjadi tempat pengungsian warga sipil Bosnia. Salah satu pengungsi bernama Mahir (Ermin Bravo), adalah pria berusia 38 tahun yang telah tiga tahun tinggal di hotel tersebut. Film yang disutradarai oleh Andrej Korovljev ini tayang di ajang Europe on Screen 2024.

Film ini mengangkat relasi yang tak umum, antara gadis muda dan pria yang usianya jauh lebih tua. Keduanya juga memiliki latar budaya yang berbeda. Cerita bergulir ketika Una (Nika Grbelja), gadis SMA berusia 18 tahun, berjumpa dengannya di pantai, dan kemudian tak sengaja berpapasan dengannya beberapa kali. Keduanya kemudian menjadi dekat. Namun, rupanya Mahir menyimpan masa lalu yang pelik. Ia ketakutan ketika sosok masa lalu itu mendatanginya.

Korovljev mengawali ceritanya dengan kisah tentang teror yang dialami pengungsi yang hanya mengalami satu tangan. Cerita yang hanya disampaikan secara bertutur ini mampu membuat bergidik dan menghidupkan imajinasi penonton tentang berapa menyeramkannya perang tersebut sehingga memberikan trauma yang mendalam. Tak lama, penonton diperkenalkan dengan Mahir yang pendiam. Adegan kemudian berganti dengan kamera menyoroti Una, yang bebas, penuh semangat, dan menyukai musik yang hingar-bingar.

Hubungan antara Mahir dan Una disampaikan dengan perlahan-lahan dan relatif datar. Tak banyak percikan, namun terasa realistis. Nika Grbelja berhasil menampilkan sosok Una yang penuh semangat dan hidup. Sementara Ermin Bravo bisa menjadi sosok yang sebaliknya, pendiam dan kolot. Landscape yang sepi dengan warna-warna suram banyak dimunculkan ketika Mahir berjalan berkeliling kota. Gambar ini terasa kontras dengan suasana klub dan pantai dengan warna-warna cerah yang sering menjadi lokasi berkumpul Una dan kawan-kawannya.

Baca Juga  Srimulat: Hidup Memang Komedi

Meski berlatar tentang pengungsi Bosnia, tak banyak tentang cerita perang Bosnia yang digali. Aktivitas pengungsi di Hotel Pula juga minim, Rata-rata saat mereka di kamar dan makan bersama. Budaya dari Kroasia juga tak begitu terlihat kontras, hanya ditampilkan hingar-bingar di sebuah klub. Namun, film ini seperti melengkapi kepingan dalam film Que Vadis, Aida?

Yang menarik dari film ini selain dari performa jajaran pemainnya, adalah detail dari kostum, serta properti dan bangunan hotel dalam film yang dibuat seperti kondisi tahun 1990-an. Juga ada berbagai isu lainnya yang disampaikan dalam film, seperti konflik antara pengungsi dan warga lokal yang juga ditemui di negeri ini.

PENILAIAN KAMI
Overall
70 %
Artikel SebelumnyaThe Watchers
Artikel BerikutnyaUltraman: Rising
Dewi Puspasari akrab disapa Puspa atau Dewi. Minat menulis dengan topik film dimulai sejak tahun 2008. Ia pernah meraih dua kali nominasi Kompasiana Awards untuk best spesific interest karena sering menulis di rubrik film. Ia juga pernah menjadi salah satu pemenang di lomba ulas film Kemdikbud 2020, reviewer of the Month untuk penulis film di aplikasi Recome, dan pernah menjadi kontributor eksklusif untuk rubrik hiburan di UCNews. Ia juga punya beberapa buku tentang film yang dibuat keroyokan. Buku-buku tersebut adalah Sinema Indonesia Apa Kabar, Sejarah dan Perjuangan Bangsa dalam Bingkai Sinema, Antologi Skenario Film Pendek, juga Perempuan dan Sinema.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.