Akhirnya muncul kembali film komedi indonesia setelah layar lebar didominasi drama romantis dan horor beberapa minggu belakangan ini. Modal Nekad adalah film yang disutradarai oleh Imam Darto, dan juga merupakan film debutnya sebagai sutradara setelah sebelumnya langganan sebagai penulis. Dengan pemeran bertabur bintang yang sering muncul di genre komedi, dipenuhi pula dengan cameo beberapa wajah familiar, Modal Nekad mungkin sanggup dengan mudahnya menarik perhatian penonton. Selain Gading Marten, film ini juga dibintangi Tara Budiman, Fatih Unru, Bucek Depp, dan Sahila Hisyam.

Tiga bersaudara, Saipul (Marten), Jamal (Budiman), dan Marwan (Unru), menghadapi masalah finansial setelah ayah mereka meninggal, meninggalkan banyak hutang. Jamal, anak tengah yang terbiasa hidup di jalanan, mengusulkan mencuri televisi layar lebar dari rumah orang kaya. Meski awalnya menolak, Saipul dan Marwan akhirnya setuju karena terdesak. Dengan membius Rosma (Hisyam), pacar Jamal yang bekerja di rumah tersebut, mereka melaksanakan rencana itu. Namun, mereka justru terjebak dalam situasi yang lebih rumit dari yang dibayangkan. Ternyata rumah ini adalah milik bos mafia tukang parkir, Salsa (Depp), yang terkenal berbahaya. Mampukah mereka keluar tanpa ketahuan?

Film ini memiliki premis yang sudah cukup banyak digunakan oleh film-film lainnya. Sekelompok orang berencana untuk melakukan hal beresiko, namun situasi menjadi semakin di luar kendali saat sesuatu tak terduga terjadi. Memang inilah yang biasa terjadi di film bertemakan heist atau perampokan. Lalu, apakah ada keunikan yang menonjol di film ini? Tidak juga. Alur ceritanya mudah ditebak, dan plot twist-nya juga biasa saja. Tidak ada film heist yang selalu sesuai rencana, karena di situlah biasanya asal kemunculan dramanya.

Karakter-karakter di film ini memang memiliki keunikan masing-masing. Seorang kakak pertama yang kurang tegas, seorang anak tengah yang ‘kurang ajar’, dan anak bungsu yang fleksibel, namun emosional. Dinamika ketiganya memang cukup menarik untuk ditonton. Namun melihat mereka membuat rencana dan menyatukan strategi mereka untuk keluar dari masalah juga sudah menjadi hal yang klise.

Baca Juga  Re/Member

Peran-peran pendukung seperti Salsa dan Rosma justru mendapatkan kesan yang lebih unik dan menarik. Salsa, si bos mafia berbahaya yang memiliki empat anak buah, adalah pemimpin yang cukup berkarisma dan menakutkan, seperti pemimpin-pemimpin mafia pada umumnya. Rosma sendiri memiliki peran yang sangat menarik, dan agaknya mudah sekali menjadi karakter favorit penonton dengan kesetiaan dan kecerdasannya. Dia adalah kekasih Jamal yang dimanfaatkan agar ketiga bersaudara bisa masuk rumah mewah itu, namun tetap bersedia berada di pihak Jamal hingga akhir. Bahkan menjadi tokoh yang paling berjasa dalam menyelamatkan mereka semua.

Sepertinya, ada lagi karakter yang membuat film ini sedikit lebih lucu, yaitu dua polisi yang datang dan benar-benar mencoba mengatasi situasi. Akhirnya ada polisi yang muncul di suatu film untuk menegakkan keadilan dan benar-benar mencoba menyelamatkan orang-orang. Bukan para polisi di banyak film lain yang entah gagal mengenaskan atau malah sama sekali tidak mencoba melakukan sesuatu karena mudah tertipu.

Pertanyaan terakhir, karena ini adalah film komedi, apakah film ini lucu? Sayangnya kurang. Mungkin memang para penonton di sekitar saya di bioskop dapat tertawa melihat film ini, tapi beberapa joke agak meleset. Namun, memang benar banyak joke yang ditulis dengan cerdas, hampir menghancurkan 4th wall. Joke-joke ini ditulis mirip dengan tren selera komedi anak jaman sekarang, sehingga kadang juga masih bisa membuat pengulas tertawa.

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
50 %
Artikel SebelumnyaSorop
Artikel BerikutnyaSonic the Hedgehog 3

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.