New Reviews

The Accountant 2 | REVIEW

The Accountant 2 adalah sebuah sekuel langka yang melebihi sebelumnya melalui aksi, relasi antarkarakter, kedalaman plot, hingga selera humor.

The Time It Takes – ITAFF 2025

The Time It Takes menggunakan tempo yang lambat dan minim dialog. Sebagian adegan terasa sepi, hanya menunjukkan mimik dan gerak-gerik para tokohnya. Namun, cara ini efektif menunjukkan perubahan tone dan dinamika hubungan antara kedua tokohnya.

Drop | REVIEW

Melalui plot simpel, efektif, serta performa menawan kasting utamanya, Drop adalah salah satu thriller modern ala Hitchcock yang paling intens.

Until Dawn | REVIEW

Melalui potensi premis segar dan unik, Until Dawn terjebak dalam satu pusaran aksi dan misteri yang melelahkan sejak paruh kedua, tanpa tebasan akhir yang membekas.

Pengepungan di Bukit Duri

Joko Anwar meluapkan segala uneg-uneg dan keresahannya di Pengepungan Bukit Duri. Isu penting yang disampaikan mudah-mudahan tak tertutupi oleh aksi brutal dan banjir makian yang membuat risih dan kuping panas bagi sebagian penonton.

G20 | REVIEW

G20 mencoba tren formula aksi lawas dengan cara dan gaya yang tak membekas.

Sinners | REVIEW

Melalui pendekatan cerita unik dan kombinasi genre yang segar, Sinners adalah satu karya brilian untuk tema dan genrenya dalam beberapa dekade terakhir.

The Amateur | REVIEW

Walau bukan yang terbaik di genrenya, namun naskah solid dan pilihan kastingnya membuat The Amateur bakal menghibur para penikmat genrenya.

A Minecraft Movie | REVIEW

A Minecraft Movie adalah film adaptasi gim yang amat menghibur melalui visual dan sisi komedinya, sempurna untuk tontonan keluarga.

The Life List | REVIEW

Tipikal roman yang predictable, namun The Life List memiliki momen menyentuh antara ibu dan putrinya, yang diperankan enerjik oleh Sofia Carson.

Series

Retrospeksi

News

Artikel Lepas

Pabrik Gula seperti kebanyakan film horor lokal kita, tidak memiliki masalah dari sisi pencapaian visual. Untuk liburan lebaran kali ini, dua film horor unggulan, sama-sama mengecewakan dari sisi penceritaan.
Walau secara visual telah memiliki banyak peningkatan, namun Qodrat 2 masih memiliki banyak kelemahan cerita.
Melalui Ranjang Pengantin, Teguh Karya mampu memproduksi karya melodrama masterpiece yang tak lekang jaman, baik melalui inovasi visual serta moral value-nya
Imperfect bukan sekadar film; film ini berfungsi sebagai cermin sosial yang tajam, menyoroti isu bullying dengan cara yang mendalam. Melalui kisah yang diangkat, secara tidak langsung merepresentasikan fenomena bullying, memberikan kesempatan bagi penonton untuk merenungkan pengalaman yang mungkin pernah mereka lihat atau bahkan alami sendiri.
error: Content Is Protected, DON\'T COPY!!!