New Reviews

Wicked

Satu lagi kisah eksposisi tokoh antagonis, Wicked, dengan pengemasan kolosal dan musikal yang kelewat panjang, namun terangkat oleh segmen klimaksnya yang menggigit.

The Penguin

The Penguin adalah supervillain yang dieksplorasi dengan tepat, memadukan plot intrik gangster dan setting The Batman yang brilian, serta tentunya penampilan dua tokoh utamanya yang sangat mengesankan.

Betting with Ghost

Betting With Ghost adalah film drama keluarga dengan premis dan plot twist menarik, tetapi terhambat oleh resolusi yang dipaksakan, plot hole, dan kurangnya unsur komedi dan horor.

Bila Esok Ibu Tiada

Bila Esok Ibu Tiada adalah film keluarga yang menggugah emosi, dengan akting luar biasa dan penggambaran konflik mendalam terlepas dari ketidaksempurnaannya.

Gladiator II

Are you not entertained? Gladiator II berada di bawah bayang-bayang superioritas film sebelumnya dari seluruh aspeknya, khususnya naskah.

Anak Kolong

Anak Kolong dikemas seperti novel romansa remaja murahan, tidak lebih dan tidak kurang.

Flow

Melalui perspektif tokoh dan visual yang unik, Flow memiliki substansi cerita transendental dengan kedalaman makna yang tentu tidak mudah diterima penonton awam.

You Will Die in 6 Hours

You Will Die in 6 Hours seharusnya dipasarkan sebagai film drama misteri karena sama sekali tidak memunculkan ketegangan pada penonton.

The Paradise of Thorns

Seperti durian yang lezat ketika matang sempurna, menikmati The Paradise of Thorns dengan perlahan-lahan, hingga konfliknya memuncak. Namun, memang tidak semua orang menyukai aroma dan rasa durian sehingga mungkin bukan pilihan semua orang.

Red One

Red One sesuai ekspektasi adalah sebuah film yang amat menghibur melalui sisi komedi dan chemistry dua aktor bintangnya.

Series

Retrospeksi

News

Artikel Lepas

Imperfect bukan sekadar film; film ini berfungsi sebagai cermin sosial yang tajam, menyoroti isu bullying dengan cara yang mendalam. Melalui kisah yang diangkat, secara tidak langsung merepresentasikan fenomena bullying, memberikan kesempatan bagi penonton untuk merenungkan pengalaman yang mungkin pernah mereka lihat atau bahkan alami sendiri.
Alih-alih masyarakat lokal memiliki daya untuk berbicara mengenai daerahnya sendiri, justru Makbul Mubarak memilih bidak-bidak kondang berprivilege nasional untuk merepresentasi dan membicarakan mereka.
Film Vina: Sebelum 7 Hari bukanlah film terbaik di genre-nya, namun secara moral menjadi pemicu pengungkapan fakta sosial dan tegaknya keadilan hukum yang sebenarnya, terlepas dari semua pro dan kontra yang membayanginya.
Di luar segala kontroversinya, Vina: Sebelum 7 Hari berhasil memaksimalkan kekuatan sensasi sekalipun memiliki pencapaian cerita yang lemah dan teknik sederhana yang biasa kita jumpai dalam film-film horor lokal kebanyakan.
error: Content Is Protected, DON\'T COPY!!!