Sweet 20 diadaptasi dari film produksi Korea Selatan berjudul Miss Granny. Starvision bekerja sama dengan CJ Entertaiment memproduksi Sweet 20 dengan menggandeng sutradara Ody C Harahap. Naskah film ini sendiri ditulis oleh Upi Avianto. Meskipun adaptasi dari film luar namun Sweet 20 menghadirkan kearifan lokal di sepanjang filmnya.
Fatmawati merupakan single parent yang berhasil membesarkan seorang anak laki-laki hingga suskses menjadi seorang dosen universitas ternama. Anak semata wayang Fatmawati, Aditya, mengalami dilema besar saat istrinya mengalami kritis karena kondisi fisik yang buruk dan tekanan dari sang Ibu. Kehadiran Fatmawati terlalu mengintervensi rumah tangga Aditya hingga Aditya dan kedua anaknya, Juna dan Luna berunding untuk memasukan Fatmawati ke panti jompo. Di tengah kegundahan Fatmawati, ia menemukan sebuah studio foto Forever Young. Ia berniat mengabadikan beberapa foto agar kelak foto tersebut dapat dipakai untuk pemakamannya. Sang fotografer pun mengatakan akan membuatnya menjadi 50 tahun lebih muda. Sontak perkataannya tersebut terwujud. Fatmawati menjelma menjadi gadis muda nan cantik. Fatmawati muda pun memulai petualangannya. Dari menjadi vokalis band sesuai dengan keinginannya saat muda hingga jatuh cinta dengan pria tampan dan kaya.
Adalah Tatjana Saphira yang memerankan Fatmawati muda. Akting yang lumayan apik merupakan surprise di dunia hiburan dari sang aktris. Sebagai orang tua yang terjebak di tubuh yang masih muda namun tingkahnya tak ubah seperti orang tua yang bawel dan suka menasehati.
Selain Tajtana Saphira film ini juga dibintangi oleh Kevin Julio, Morgan Oey, Alexa Key, Tika Panggabean serta deretan aktor senior, seperti Lukman Sardi, Slamet Rahardjo, Niniek L Karim dan Widyawati.
Ide cerita yang unik di film ini disajikan dalam bentuk drama, komedi dan musikal. Perpaduan yang pas untuk dinikmati untuk semua umur. Serta nuansa retro dan gaya pakaian era 1960-an juga hadir di film ini pas untuk bernostalgia. Tak hanya itu, soundtrack film ini pun merupakan lagu-lagu lawas yang diaransemen ulang serta beberapa lagu dibawakan sendiri oleh Tatjana Saphira.
Film ini juga menyajikan konflik-konflik yang tidak jauh dari kehidupan sehari-hari, seperti kisah cinta anak muda, hubungan mertua dan menantu, serta hubungan antar anggota keluarga. Tak hanya dominan komedi tetapi juga drama yang membuat penonton terharu dan masih saja disajikan dengan gaya yang sinteron sekali. Namun, hal tersebut tidak menjadi minus besar film ini.
Meskipun penyajian film yang not bad ada beberapa adegan yang kurang pas di film ini. Seperti pertemuan tidak sengaja antara Alan dengan Fatmawati muda di sebuah pasar. Pemilihan setting tempat kurang nyambung dengan jalan cerita. Namun, secara keseluruhan film ini sudah cukup unik dan menghibur.
WATCH TRAILER
