The Others (2001)
104 min|Horror, Mystery, Thriller|10 Aug 2001
7.6Rating: 7.6 / 10 from 402,639 usersMetascore: 74
In 1945, immediately following the end of Second World War, a woman who lives with her two photosensitive children on her darkened old family estate in the Channel Islands becomes convinced that the home is haunted.

The Others (2001) merupakan film horor-supernatural garapan dan ditulis sineas spanyol, Alejandro Amenábar. Film berbujet hanya $17 juta ini dibintangi oleh Nicole Kidman, Fionnula Flanagan, dan Eric Sykes. Tidak hanya sukses komersil, namun film ini juga sukses meraih belasan penghargaan internasional dan nyaris seluruhnya adalah untuk Nicole Kidman yang bermain sangat menawan sebagai Grace Stewart.

Cerita filmnya berlatar sesaat setelah Perang Dunia II. Alkisah Grace Stewart (Kidman) bersama dua anaknya, Anne dan Nicholas tinggal rumah mereka di sebuah lokasi terpencil. Grace merasa suaminya telah tewas di medan perang karena ia tak kunjung balik. Bersama mereka juga tinggal tiga pengurus rumah baru yakni, Bertha (Flanagan), Edmund (Sykes), serta seorang gadis bisu bernama Lydia. Beberapa peristiwa aneh mulai terjadi di rumah tersebut dan Grace merasa ada orang lain yang menyusup masuk rumah mereka. Sementara Grace berusaha mencari sang penyusup, peristiwa demi peristiwa aneh makin banyak terjadi di rumah tersebut.

Sejak sukses The Sixth Sense (1998), plot film yang bermain-main di wilayah “ilusi dan kenyataan” telah seringkali kita jumpai namun tidak banyak yang memiliki kisah istimewa seperti film ini. Sineas dengan sabar dan cermat membangun adegan-demi adegan untuk memancing misteri dan mengusik rasa ketegangan kita dari waktu ke waktu hingga akhir cerita. Sudut pandang cerita yang dominan dari karakter sang ibu (Grace) juga membantu membangun unsur kejutan yang kuat sepanjang filmnya. Hingga klimaks cerita barulah kita mengetahui benar, apa yang sesungguhnya terjadi di rumah tersebut. Sepanjang film kita sungguh-sungguh dibuat percaya bahwa sang penyusup adalah makhluk dari alam lain.

Baca Juga  Mengapa Hollywood Lebih Suka Bikin Film Sekuel dan Kita Berbondong Menontonnya?

Pencapaian estetik film ini jelas-jelas sangat mendukung cerita filmnya. Salah satu kunci keberhasilan film ini separuhnya adalah karena akting dari Nicole Kidman. Kidman dengan brilyan mampu bermain dingin sebagai sosok ibu yang frustasi, paranoid, dan emosional karena tekanan-tekanan yang dihadapinya. Sisi manusiawi Grace mampu ditampilkan Kidman dengan sangat meyakinkan hingga mampu membuat kita percaya bahwa sepanjang filmnya ia adalah manusia “nyata”. Para pemain lainnya pun termasuk dua aktor cilik, Alakina Mann dan James Bentley juga bermain baik mendukung Kidman.

Pencapaian estetik lainnya yang mendukung kuat film ini adalah setting dan tata pencahayaan. Nyaris sepanjang film bernuansa suram dan gelap akibat sesuai cerita hanya menggunakan penerangan dari lampu minyak. Sineas juga secara meyakinkan menggunakan efek visual untuk membuat kabut sehingga eksterior rumah tampak begitu kelam seperti layaknya di alam mimpi. Satu pencapaian lain yang juga berhasil adalah efek suara, terutama untuk membangun unsur horornya. Efek suara seperti langkah kaki, orang menangis, atau pintu dan lainnya sangat efektif memberi teror dan rasa takut pada penontonnya sekalipun wujud fisik sang “roh” tidak dimunculkan. Sebagai penutup, The Others merupakan satu kombinasi horor-psikologis yang tidak hanya istimewa dari sisi cerita namun juga dari pencapaian estetiknya, dan Kidman merupakan faktor yang memberikan kontribusi besar untuk keberhasilan film ini.

WATCH TRAILER

PENILAIAN KAMI
Overall
90 %
Artikel SebelumnyaMoulin Rouge!, Pelopor Film Musikal Modern
Artikel BerikutnyaTo Die For, Tidak Sehebat Akting Kidman
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.