Unstoppable (2018)
116 min|Action, Comedy, Crime|30 Nov 2018
6.6Rating: 6.6 / 10 from 5,843 usersMetascore: N/A
Dong-Chul (Don Lee) and Ji-Soo (Song Ji-Hyo) are a happily married couple. One day, Dong-Chul comes home to find his house in disarray and his wife is missing.

Dong-chul (Don Lee) and Ji-soo (Song Ji-hyo) merupakan pasangan suami istri yang bahagia meski kehidupan rumah tangga mereka terhimpit oleh masalah ekonomi. Suatu hari, Dong-Chul pulang ke rumah dan mendapati sang istri menghilang. Berbagai upaya, ia lakukan untuk mencari penculik istrinya, sampai kemudian ia terlibat dalam sesuatu masalah yang lebih besar, yakni adanya sindikat perdagangan perempuan Korea yang dijual ke luar negeri. Ini ringkasan kisah Unstoppable.

Film aksi kriminal ini disutradarai dan ditulis oleh Kim Min-Ho, yang juga merupakan film debut layar lebarnya. Sebelumnya, Min-Ho menggarap serial televisi roman berjudul My Love Eun Dong dan Seven Day Queen. Film ini diperankan oleh bintang papan atas, Ma Dong-seok atau yang lebih dikenal sebagai Don Lee, Song Ji-Hyo, Kim Seong-oh, Kim Min-jae, dan Park Ji-hwan.

Jika menonton sekilas trailer-nya, film ini menyerupai seri aksi kriminal Taken yang diperankan oleh Liam Neeson dengan quotes andalannya “Where is my wife?”. Temanya tentang perdagangan perempuan juga nyaris serupa. Namun, cara pengemasannya jauh berbeda dengan seri Taken. Layaknya Taken, jangan berharap aksi tiada henti, seperti judulnya, Unstoppable. Film ini justru menyajikan sisi thriller yang lebih dominan ketimbang aksinya. Penonton disuguhkan secara bertahap bagaimana proses investigasi yang dilakukan oleh Dong-Chul untuk menemukan istrinya. Ia melakukan cara apapun meski bertentangan dengan hukum, dan tak ada siapa pun yang bisa menghentikan Dong-Chul.

Baca Juga  Pather Panchali, Film Neorealisme ala Bengali

Plot ceritanya yang lambat membuat unsur ketegangan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Investigasi demi investigasi dilakukan hingga ia menghadapi kasus yang lebih pelik dari sekadar penculikan. Satu hal yang tak biasa, Segmen aksinya tak diumbar setiap saat, seperti Taken. Aksi-aksinya hanya muncul pada momen tertentu, dan itu pun tak berlangsung lama, tidak mengumbar aksi brutal layaknya The Raid, atau aksi cepat film laga Hollywood lainnya. Aksi-aksi yang disajikan justru terkesan lambat, namun disajikan dengan sangat berkelas. Seolah sang sineas, sengaja memamerkan betapa dahsyatnya tinju milik Dong-chul.

Chemistry antar tokohnya terjalin dengan baik, Dong-chul dan Ji-soo sebagai pasangan suami istri adalah hal yang paling menggemaskan, terlebih saat menyaksikan Dong-Chul tak berkutik di hadapan istrinya yang tengah kesal. Penampilan duo sidekick, Kim Min-jae dan Park Ji-hwan dengan sisipan komedinya mampu mencuri perhatian penonton lewat tingkah konyol mereka. Sedangkan Kim Seong-oh, tampil karismatik dan mengesankan sebagai sosok antagonis ala Joker yang mampu ia perankan secara maksimal.

Unstoppable mengangkat sosok Don Lee, “The Rock” versi Korea dengan aksi solonya. Meski tidak didominasi aksi seperti kebanyakan film genrenya, namun film ini memiliki daya tarik tersendiri bagi yang menyukai aksi elegan tanpa hingar-bingar berlebih. Isu perdagangan manusia di saat menjamurnya budaya pop Korea Selatan di dunia memang kini marak dibicarakan. Film-film produksi Korea Selatan secara mengejutkan mampu berkembang pesat dengan temuan ide dan kemasan cerita yang segar, meski dalam beberapa segi teknis belum bisa bersaing dengan film-film besar Hollywood. Ini hanya masalah waktu saja.

WATCH TRAILER

https://www.youtube.com/watch?v=AqDw9AE0hno

PENILAIAN KAMI
Overall
75 %
Artikel SebelumnyaAquaman Bakal Tembus US$ 1 Milyar!
Artikel BerikutnyaRoma
Luluk Ulhasanah atau lebih akrab dipanggil EL, lahir di Temanggung 6 September 1996. Sejak kecil hobi menonton film dan menulis. Minatnya pada film membuat ia bergabung dengan Komunitas Film Montase sejak tahun 2016 dan mulai beberapa kali terlibat produksi film pendek, dan aktif menulis review film, khususnya rubrik film Asia. Pada bulan Desember 2017, ia menjadi juri mahasiswa dalam ajang festival film internasional, Jogja Asian Film Festival (JAFF Netpac) 2017. Ia juga salah satu penyusun dan penulis buku 30 Film Indonesia Terlaris 2002-2018.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.