Film Cinta Laki-laki Biasa diangkat dari sebuah cerpen fenomenal karya Asma Nadia yang berjudul sama. Disutradarai oleh Guntur Soeharjanto, film ini menjadi kolaborasi ke-3 bersama Asma setelah Assalamuaikum Beijing (2014) dan Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea (2016). Asma memang dikenal sebagai penulis cerpen dan novel yang memuat unsur religi di dalam karyanya, termasuk pula Cinta Laki-laki Biasa.
   Kisahnya bermula pada saat Nania (Velove Vexia), seorang mahasiswi Arsitektur yang mengambil kerja praktek di salah satu proyek pembangunan rumah sederhana, bertemu Rafli (Deva Mahenra) yang menjadi mentornya. Perasaan jatuh cinta tumbuh di antara keduanya hingga akhirnya Rafli memutuskan untuk melamar Nania. Setelah menikah, tekanan dan cobaan terus berdatangan untuk menggoyahkan cinta mereka. Keluarga Nania masih belum bisa menerima Rafli sebagai menantu karena status sosial mereka yang berbeda. Situasi bertambah memburuk ketika Nania mengalami amnesia akibat kecelakaan yang menimpanya membuat Rafli mencoba untuk mengembalikan memorinya sang istri.
   Separuh dari kisahnya mengingatkan kita pada film The Vow (2012) dimana seorang suami mencoba untuk mengembalikan memori sang istri yang mengalami hilang ingatan karena sebuah kecelakaan. Namun, ceritanya memiliki sedikit perbedaan. Cinta Laki-laki Biasa memiliki cerita yang lebih mudah dipahami oleh penonton dengan menekankan unsur religi di dalamnya. Dengan sedikit unsur humor membuat film ini memiliki warna di tengah konflik drama yang terjadi. Walau waktu cerita berganti dengan cepat namun dapat dikemas dengan baik hingga penonton tidak sulit mengikuti kisahnya. Latar belakang awal kisahnya pun memang terasa cepat, namun penyelesaian filmnya mampu memainkan emosi penonton yang akan membuat kita menangis dan tersenyum kemudian.
  Secara teknis film ini sudah terbilang mapan. Baik dari segi artistik, lokasi, sinematografi, serta soundtrack-nya. Lagu Cinta Sejati yang dinyanyikan oleh Deva Mahenra mampu membangun mood untuk membuat penonton terhanyut di dalamnya. Siapa yang menyangka bahwa Deva Mahenra selain bisa berakting dengan baik, ia juga mengisi soundtrack dengan lirik dan suara yang menawan yang mampu mengangkat filmnya. Para pemain filmnya sendiri bermain dengan porsi yang pas. Chemistry yang terbangun antar tiap pemain dapat terbangun dengan baik bahkan si kecil Messi Gusti yang berperan sebagai Yasmin, putri dari Rafli dan Nania, mampu bermain mengesankan sekali pun masih berumur 6 tahun.
   Film Cinta Laki-laki Biasa memiliki pesan yang tidak hanya ditujukan kepada anak muda sekarang yang bingung dengan keyakinan cinta kepada pasangannya namun juga orang tua yang kadang meremehkan pilihan dan sikap anak-anak mereka. Bukan kemewahan tetapi ketulusan dan keyakinan terhadap pasangan hidupnya yang mampu memberikan kebahagian sesungguhnya. Unsur religi yang dimasukkan tidak berlebihan namun dituturkan secara ringan sehingga tidak terasa menggurui penonton. Walaupun film ini tidak memiliki kisah yang segar namun cerita dan pesan dapat tersampaikan kepada penonton dengan baik.
WATCH TRAILER