Dante's Peak (1997)
108 min|Action, Adventure, Thriller|07 Feb 1997
6.0Rating: 6.0 / 10 from 99,275 usersMetascore: 43
A volcanologist arrives at a countryside town recently named the second-most desirable place to live in America, and discovers that a nearby long-dormant volcano may awaken at any moment.

Harry Dalton (Brosnan) adalah ahli vulkanologi yang diminta datang ke sebuah kotakecil bernama Dante’s Peak di lereng gunung yang diduga aktif kembali. Dante’s Peak baru saja meraih penghargaan sebagai kotapaling nyaman kedua untuk ditinggali. Dari bukti-bukti lapangan yang ditemuinya, Harry mulai menemukan beberapa indikasi awal jika gunung tersebut akan meletus hebat. Harry mengusulkan kepada walikota Dante’s Peak, Rachel Wando (Hamilton) dan para pejabat kota kemungkinan untuk mengevakuasi kota. Atasan Harry (Callahan) yang baru tiba menolak usulan tersebut karena pertimbangan implikasi sektor ekonomi serta tidak adanya bukti-bukti ilmiah yang mendukung langsung jika gunung akan meletus. Perkembangan hari-hari berikutnya justru memperlihatkan jika dugaan Harry ternyata tidak salah.

Sejak awal film, cerita dituturkan secara perlahan tapi pasti dengan pemaparan berbagai fakta serta bukti-bukti ilmiah untuk membantu kebanyakan penonton yang jelas awam tentang ilmu vulkanologi. Inti konflik cerita sebenarnya ada pada Harry dan bosnya yang memiliki perbedaan opini tentang status gunung. Sementara kedekatan hubungan yang terjadi antara Harry dengan Rachel dan keluarganya tidak hanya menambah unsur dramatik cerita namun juga memicu masalah baru di sepertiga akhir cerita. Semua aksi seru di film ini tidak akan pernah terjadi jika dua anak Rachel tidak menyusul neneknya ke atas gunung. Sederhana, sedikit berlebihan dan tak masuk akal, serta mudah ditebak seperti formula film-film bencana kebanyakan namun cukup efektif membangun ketegangan alur kisah filmnya.

Baca Juga  JIFFEST 2010

Kekuatan film ini utamanya jelas pada aksi- aksi seru penyelamatan diri serta aktifitas gunung yang sarat dengan efek visual yang menawan. Ratusan warga yang panik, aksi gempa bumi, serta luncuran awan panas disajikan divisualisasikan dengan sangat meyakinkan. Dante’s Peak sebenarnya adalah kota fiktif dan gunung api di atasnya hanyalah rekayasa digital namun sepanjang film kita benar-benar diyakinkan jika gunung tersebut ada didekat kita. Dari sisi pemain, Pierce Brosnan yang pada masa ini lekat dengan peran James Bond, bisa lepas dari image-nya, dan cukup baik memerankan seorang vulkanolog yang sarat pengalaman. Hamiltonsebagai ibu walikota dan Charles Hallahan sebagai bos Harry bermain baik pula mendampingi Brosnan.

Dante’s Peak secara umum merupakan tontonan ringan yang menghibur sekaligus mendidik dengan pesan moral yang sederhana. Bencana merupakan sesuatu yang sulit diprediksi sekalipun dengan teknologi secanggih apapun, namun kita masih bisa mengantisipasinya. Keselamatan jiwa manusia jelas lebih berharga dari sekedar hanya perhitungan materi. Satu hal yang bisa kita petik sebagai pelajaran terutama di negeri kita yang rawan bencana.

 

Artikel SebelumnyaUnstoppable, Unstoppable Aksi
Artikel BerikutnyaAirport, Pelopor “Modern Disaster Movie”
Febrian Andhika lahir di Nganjuk, 18 Februari 1987. Ia mulai serius mendalam film sejak kuliah di Akademi Film di Yogyakarta. Sejak tahun 2008, ia bergabung bersama Komunitas Film Montase, dan aktif menulis ulasan film untuk Buletin Montase hingga kini montasefilm.com. Ia terlibat dalam semua produksi awal film-film pendek Montase Productions, seperti Grabag, Labirin, 05:55, Superboy, hingga Journey to the Darkness. Superboy (2014) adalah film debut sutradaranya bersama Montase Productions yang meraih naskah dan tata suara terbaik di Ajang Festival Film Indie Yogyakarta 2014, dan menjadi runner up di ajang Festival Video Edukasi 2014. Sejak tahun 2013 bekerja di stasiun TV swasta MNC TV, dan tahun 2015 menjadi editor di stasiun TV Swasta, Metro TV. Di sela kesibukan pekerjaannya, ia menyempatkan untuk menggarap, The Letter (2016), yang merupakan film keduanya bersama Montase Productions. Film ini menjadi finalis dalam ajang Festival Sinema Australia Indonesia 2018.

1 TANGGAPAN

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.