Makoto Shinkai lewat studio CoMix Wave kembali memanjakan penggemar anime lewat karya terbarunya, Suzume. Selama dua jam, penonton diajak bertualang bersama Suzume dan kursi ajaib berkeliling Jepang untuk menutup satu-persatu pintu yang merupakan gerbang keluarnya sosok pemicu gempa bumi.
Cerita berfokus pada sosok Suzume Iwato, gadis enam belas tahun yang tinggal bersama bibinya, Tamaki. Ia bermimpi bertemu ibunya yang memberinya kursi di sebuah tempat yang indah. Ketika hendak menuju sekolah, Suzume berjumpa dengan pria muda yang menarik perhatiannya. Ia menanyakan letak reruntuhan untuk mencari sebuah pintu.
Merasa penasaran, Suzume kemudian mengikuti pemuda tersebut. Di reruntuhan, Suzume menemukan sebuah pintu di tengah kolam. Ketika pintu dibuka, ia melihat tempat yang sangat berbeda dengan sekelilingnya. Tapi ia tak bisa ke sana. Tanpa sengaja, Suzume menarik sebuah benda seperti pasak yang kemudian berubah menjadi seekor kucing.
Ketidaksengajaan Suzume kemudian berubah menjadi rangkaian malapetaka. Pria yang bernama Souta rupanya seorang Closer, penutup pintu munculnya cacing yang merupakan manifestasi bencana alam. Ia tak bisa menutup sempurna jika pasaknya hilang. Konflik makin rumit ketika si kucing yang kemudian disebut Daijin mengutuknya. Ruhnya masuk ke kursi milik Suzume. Daijin kemudian membuat mereka bertualang menutup pintu.
Cerita tentang pintu ajaib bukan sesuatu yang baru di anime. Ada serial Doraemon dengan pintu ajaibnya dan streaming series Restaurant to Another World yang pintu bergambar kucingnya bisa mengajak makhluk manapun dari berbagai sudut dunia menikmati santapan lezat di sebuah restoran.
Namun cerita pintu ajaib ala Makoto Shinkai ini masih memiliki daya tarik, apalagi lewat kualitas grafisnya yang halus, detail, dan indah; ceritanya yang memadukan unsur riil dan fantasi; bumbu romansa antara Suzume; dan Souta, karakter-karakter lainnya yang simpatik; dan referensi dari anime populer lainnya.
Kita bahas satu-persatu yuk.
Makoto Shinkai namanya melejit sejak animasinya Your Name (Kimi no Na Wa) laris manis. Namun sebenarnya namanya mulai dikenal luas sejak filmnya 5 Centimeters per Second dirilis pada tahun 2007. Sejak itu karya-karyanya diminati, dari Children Who Chase Lost Voices, The Garden of Words, Weathering with You, dan animasi lawasnya seperti The Place Promised in Our Early Days, Cats’ Gathering, dan Voices of a Distant Star.
Ada banyak hal yang membuat karya-karya Makoto Shinkai menjadi magnet bagi penggemar animasi. Kualitas gambarnya tak diragukan lagi. Desain karakternya menarik, gambar latarnya detail yang terinspirasi dari bangunan dan bentang alam yang nyata, transisi gambarnya juga halus. Pilihan warnanya juga cerah dan nyaman di mata.
Makoto kerap membubuhkan unsur fantasi di dalam ceritanya, tidak semuanya, tapi sebagian besar. Ada cerita tentang dunia paralel di The Place Promised in Our Early Days dan pertukaran ruh dalam Your Name.
Sutradara penggemar anime Ghibli ini juga sering menyisipkan emosi yang kuat di dalam ceritanya, sehingga emosi penonton bisa teraduk-aduk. Ada kalanya ia tambahkan unsur romantis seperti dalam Your Name dan The Garden of Words. Karakter favoritnya salah satunya adalah kucing, bahkan ia menjadikan kucing menjadi tokoh kunci dalam Cats’ Gathering dan She and Her Cat.
Nah, dalam Suzume ini unsur-unsur yang menjadi ciri khas anime Makoto Shinkai semuanya ada. Dari grafis yang memikat, unsur fantasi, emosi yang kuat, bumbu romansa, dan tokoh kucing. Tokoh kucing dalam film ini unik karena ia memang bukan kucing biasa. Ia cerdik, nakal, menggemaskan, dan bisa berbicara.
Ceritanya sendiri dari awal hingga akhir membuat penonton penasaran. Satu-persatu misteri terungkap secara perlahan-lahan. Selama mengatasi ancaman dari pintu yang terbuka, penonton akan ikut bersenang-senang bertualang dari Kyushu hingga Tokyo naik berbagai mode transportasi dan bertemu berbagai karakter yang menarik.
Unsur emosionalnya juga kental. Suzume memiliki rasa penasaran dan kerinduan akan ibunya yang menghilang saat terjadi bencana. Kini ia dihadapkan dengan tanggung jawab karena gara-gara ulahnya mengambil pasak, maka terjadi berbagai masalah. Sedangkan Tamaki sebagai walinya juga resah mengetahui keponakannya tak kunjung pulang.
Dialog-dialognya beberapa di antaranya bikin nyengir, terutama percakapan antara bibinya dan sahabat Souta. Karakter sahabat Souta, Serizawa ini tampak tidak sesuai dengan penampilannya. Rupanya ia tengil dan penuh kejutan.
Dalam Suzume, Makoto lagi-lagi mengenalkan profesi yang unik. Sebelumnya ada pawang hujan di Weathering with You dan prajurit luar angkasa di Voices of a Distant Star. Kini, ia mengenalkan sosok Closer yang bertugas menutup pintu yang merupakan gerbang keluarnya cacing manifestasi bencana alam berupa gempa bumi. Tugasnya berkeliling Jepang, menentramkan ruh, dewa, dan mengunci pintu tersebut.
Bagi yang berharap dapat wawasan baru dan pesan moral selama menonton, maka bergembiralah. Dalam film ini penonton akan mendapat pesan akan pentingnya sistem peringatan dini bencana, baik yang diinstall di ponsel tiap warga atau dalam bentuk lainnya. Tema bencana juga ada dalam Weathering with You dan Your Name.
Film yang naskahnya juga ditulis oleh Makoto Shinkai ini pengisi suaranya adalah Nanoka Hara dan Hokuto Matsumura sebagai Suzume dan Souta. Selain itu juga ada Eri Fukatsu, Shota Sometani, Sairi Ito, Kotone Hanase, Kana Hanazawa, dan Matsumoto HakuĊ.
Oh iya satu lagi yang menarik dalam film ini adalah referensinya yang kaya. Makoto tak hanya menyitir karyanya sebelumnya, tapi juga karya studio lainnya. Ada Agartha dalam koleksi milik Suzume yang menjadi bagian cerita dari Children Who Chase Lost Voices. Lalu ada buku tentang teori relativitas yang mengingatkan akan animasi Makoto Shinkai lainnya. Kemudian ada referensi Whisper of the Heart dari studio Ghibli yang diucapkan penumpang kereta ketika melihat si Daijin yang duduk di bangku kereta. Kursi ajaib ini mengingatkan akan animasi Noitamina Poulette Chair dari studio Colorido. Dimensi Ever After sendiri bisa jadi bagian dari Agartha.
Jangan bergegas pergi setelah film berakhir. Nikmati alunan musiknya yang sendu dibawakan band Radwimps berkolaborasi dengan Kazuma Jinnouchi dan Toaka.