Ketika pertama film ini dipromosikan, tidak terbesit sama sekali bahwa ini adalah film biografi yang diangkat dari kisah nyata keturunan tionghoa bernama Onggy Hianata yang kini sangat sukses karirnya. Terbang Menembus Langit berbeda dari film-film biografi lainnya yang seringkali to the point memberi judul dengan nama sosok yang diangkat. Terbang memiliki daya tarik sendiri agar penonton mampu merepresentasikan sendiri, apa itu Terbang Menembus Langit dari cerita yang dihadirkan.

     Film ini bercerita tentang kehidupan Onggy Hianata (Dion Wiyoko) yang dulu hidup miskin di Tarakan (Kalimantan) bersama orang tuanya yang memiliki 8 anak. Walau hidup miskin, keluarganya memang sangat harmonis dan saling support satu sama lain, terlebih sang ayah yang selalu memberikan motivasi kepada Onggy hingga ia tergerak hatinya mengejar cita-cita. Onggy kecil memang sudah tampak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Lambat laun ini terbukti bahwa Onggy memberanikan diri mengejar mimpinya ke Surabaya. Di sana, Onggy jatuh cinta dengan Candra Dewi (Laura Basuki), dan disinilah perjuangan mereka semakin diuji. Dimulai dari perjuangan sebagai pengusaha kerupuk dan karpet karpet sampai akhirnya bisa menjadi motivator kelas dunia seperti sekarang ini.

     Sebagai sepasang suami istri, akting Dion dan Laura memiliki chemistry yang kuat hingga penonton mampu bersimpati, bahkan baper karena mereka saling mendukung satu sama lain. Kualitas akting mereka semakin dibuktikan dengan mampu memainkan perasaan penonton dengan perubahan mood yang cepat karena Terbang tidak lupa memberikan suguhan bahwa kehidupan memang penuh dinamika, kadang bahagia, sedih, bahkan romantis. Terlebih film ini didukung pula dengan para pemainnya yang tidak kalah berkualitas, seperti Baim Wong, Delon Thamrin, Chew Kin Wah, Delon, serta Marcel Darwin.

Baca Juga  Surat dari Praha

     Hanya saja, ketika berbicara mengenai film biografi dengan durasi tertentu dan membingkai cerita Onggy kecil hingga dewasa, kisah filmnya menjadi sangat padat. Ditambah lagi 3 lokasi cerita yang ditawarkan dengan perpindahan yang begitu cepat, yaitu di Tarakan, Surabaya, dan Jakarta. Belum lagi nuansa perbedaan antara lokasi Kota Surabaya dan Jakarta yang tidak terlalu mencolok. Namun, Fajar Nugros, selaku sutradara berhasil mengeksplor kebhinekaan Indonesia dengan menampilkan landscape wilayah Tarakan yang indah, budaya Jawa, bertemu dengan beragam kolega dan teman dari berbagai latar-belakang daerah, bahkan memunculkan kembali ingatan tragedi ‘98.

    Sinematografi dan tone warna yang sangat indah ikut membuat penonton terhanyut dari satu adegan ke adegan lainnya. Ikut sedih, senang, kaget dan termotivasi. Adegan per adegan disajikan dengan sangat baik, rapi, dan layak dinikmati. Film tampak digarap dengan mapan dan penuh perhitungan. Editing-nya yang bisa dikatakan loncat dari berbagai dekade waktu juga tampak dipersiapkan dengan matang, sehingga kisahnya menjadi tidak monoton.

     Terbang memiliki keberanian mengangkat cerita dari sudut pandang Etnis Tionghoa. Bahkan mampu menambah pengetahuan tradisi keluarga Tionghoa serta panggilan antar saudara versi orang hokkien. Ini menimbulkan perspektif baru mengenai cara menanggapi kehidupan dan mengerti bagaimana keuletan dari etnis Tionghoa dan etos kerja mereka. Film ini juga menyadarkan kita untuk memilih sebuah keputusan serta konsekuensinya. Terakhir, alunan lagu Terbang yang dinyanyikan Once sebagai OST bersanding sempurna dengan kisah filmnya. “Semakin besar mimpiku – semakin besar tantangan yang ku hadapi – Ku ingin terbang”. Lalu, sejauh mana kamu mampu terbang menembus zona nyamanmu?

WATCH NEWS

PENILAIAN KAMI
Overall
70 %
Artikel SebelumnyaArini
Artikel BerikutnyaSteven Spielberg Garap Adaptasi Komik DC
Tia Sukma Sari lahir di Salatiga 14 November 1994. Sekarang ia masih menempuh pendidikan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Jurusan Film dan Televisi. Kesukaannya terhadap dunia baca dan menulis membuatnya memilih konsentrasi di penulisan naskah film fiksi. Ia cukup aktif menulis di tumblr-nya, dan sekarang mencoba untuk semakin rajin menulis ulasan film.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.