Genre : Drama Komedi
Duration : 107 menit
Release : 17 Maret 2016
Director : Benni Setiawan
Producer : Yoen K, Ody Mulya Hidayat
Distribution : Maxima Pictures
Actors : Nino Fernandez, Velove Vexia, Tanta Ginting

Waktu bisa melewati cinta, dan cinta bisa melewati waktu; salah satu kutipan dialog romantis dalam film Waalaikumussalam Paris yang menjadi poin penting bagi hubungan Itje dan Clement. Clement, pengusaha asal Perancis, dalam waktu singkat menikahi Itje, gadis asli Bojong, Jawa Barat. Tinggal di kota Paris dan mengubah nasib adalah harapan tertinggi Itje mengikuti Clement. Siapa sangka ternyata sang suami malah membawanya tinggal di pedalaman Perancis. Itje kesal dan merasa tertipu dengan kehidupan di ‘kebon’ anggur. Clement berjanji akan membawa Itje ke Paris setelah panen anggur selesai. Selama penantian panen, Itje dan Clement melewati masa-masa jatuh cinta yang unik dan bermakna bagi iman mereka.

Menjadi ciri khas sineas Benni Setiawan membuat film romatis tanpa kesan mesra yang berlebihan. Film-filmnya dikenal memiliki nilai positif sisi moral pada konflik ceritanya. Kali ini tema film berbicara tentang spiritual Islami namun dibuat dengan pendekatan sosial budaya. Tabrakan budaya antara tokoh Itje yang berasal dari satu kampung di Indonesia bertemu dengan tokoh Clement dari negara metropolis dipadu dengan halus. Tanpa meninggalkan kesan kultur tradisional, sindiran terhadap sosial media dan gadget menjadi motif tersendiri untuk mendapatkan kesan kekinian. Penampilan Velove Vexia sebagai Itje dari Bojong cukup memukau dan natural dengan kulit kecoklatan yang sengaja dipersiapkannya, ditambah lagi Nino Fernandez bertutur Perancis padahal ia berdarah Jerman-Indonesia. Kemunculan Lydia Kandou dan Joe ‘Project Pop’ sebagai orangtua Itje yang selalu saling berdebat di kampung, menambah nuansa komedi yang menghibur.

Baca Juga  Buya Hamka

Sinematografi film ini tidak bisa dikatakan buruk namun juga belum bisa terbilang baik. Secuil transisi shot yag macet terasa janggal dalam adegan lalu lintas kota Paris. Walau tidak semewah film Indonesia lain yang mengambil lokasi gambar di luar negeri tapi Waalaikumussalam Paris memiliki impresi menarik tersendiri. Warna tonal sedikit kurang menarik tetapi berhasil ditutupi oleh artistik dan lighting yang terang. Secara umum film ini tergolong berhasil menuturkan pesannya secara halus sekalipun mengikuti tren film masa kini yang ber-setting di luar negeri.

Watch Trailer

https://www.youtube.com/watch?v=w1EXvq7xngs

Artikel SebelumnyaBatman v Superman: Dawn of Justice
Artikel BerikutnyaAbdullah V Takeshi
Lahir dan besar di Kalimantan Barat, merupakan seorang aktivis demokrasi. Tahun 2015 hijrah ke Yogyakarta untuk menekuni ilmu film di sebuah perguruan tinggi swasta. Selain kuliah, menulis dan menggambar animasi menjadi rutinitas pilihannya.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.