Halloween Ends adalah sekuel final dari reboot sekuel yang diawali dengan Halloween (2018) dan Halloween Kills (2021). Seperti sebelumnya, film ini masih pula diarahkan dan ditulis oleh David Gordon Green. Kastingnya juga masih dibintangi regulernya, Jamie Lee Curtis, Andi Mathichak, Will Patton serta Nick Castle sebagai sang tukang jagal. Lantas apakah seri finalnya ini memberi tribute dan mampu memuaskan fansnya?
“Come and get me”
Empat tahun berselang kejadian Halloween Kills, warga kota Haddonfield kini lepas dari teror sang pembunuh, namun bayang-bayang Myers masih menghantui semua orang. Laurie (Curtis) kini tinggal bersama sang cucu, Allyson (Matichak) yang kedua orang tuanya tewas dalam kejadian mengenaskan sebelumnya. Kisahnya kini bergeser ke sosok pemuda bernama Corie yang memiliki trauma berat akibat bocah yang dijaganya tewas terbunuh. Corie tumbuh menjadi pemuda aneh, dan satu kejadian memdekatkannya dengan Allyson. Suatu hari, Corie tanpa sengaja menemukan sarang sang antagonis, alih-alih terbunuh, justru muncul relasi emosional yang membangkitkan sifat asli Corie yang rupanya tak jauh dari Myer.
Setelah Halloween (2018) yang sukses membawa sensasi nostalgia serinya, sekuelnya Halloween Kills justru merusak momentum ini dengan melebarkan kisah dengan arah yang tak jelas. Lantas sekuelnya kini? Halloween Ends justru semakin konyol melalui pendekatan psikologis dan roman yang tampak sekali dipaksakan. Melalui sosok Corie, sepertinya plotnya ingin menyajikan satu siklus berupa asal usul, apa yang menyebabkan Michael Myers menjadi Michael Myers? Untuk apa ini dilakukan? Corie yang sudah lemah latar karakternya serta penampilan sang pemain yang kurang meyakinkan, tidak cukup kuat mengangkat bahkan sedikit saja simpati dan empati pada sosok ini. Myers tak butuh suksesor. Penonton hanya ingin melihat Myers melakukan aksi yang memang menjadi keahliannya, yakni tukang jagal!
Dengan pendekatan berbeda, Halloween End justru menjauhkan franchise ini dari sisi brutalnya yang menjadi trademark-nya. Tak habis pikir, bagaimana mungkin naskahnya bisa mengarah ke hal kompleks semacam ini? Jika mengharap sebuah value atau pesan moral, ini sungguh konyol. Sampai kapan pun sisi gelap manusia tidak pernah hilang. Penikmat horor tahu semua itu. Seri Hallowen simpelnya adalah film slasher. Film yang dimaksudkan sebagai finale ini, tidak memberikan satu tribute yang pantas untuk salah satu tukang jagal terbaik dalam medium film.