Maraknya film lama yang diproduksi lagi atau di-remake, kini kian menjadi tren di perfilman  Indonesia. Baru-baru ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan remake film komedi legendaris, Warkop DKI Reborn Part 1 dan 2, yang mendapatkan sambutan luar biasa dari penonton dan meraup penonton terbanyak selama sejarah perfilman Indonesia. Bermunculan  juga berbagai film seperti, Ini Kisah Tiga Dara yang merupakan remake dari Tiga Dara, film klasik legendaris pada eranya; Sweet 17 juga adalah remake dari film Korea berudul Ms. Granny yang sudah di-remake pula di berbagai negara dan juga cukup laris di pasaran Indonesia; Film  Gita Cinta dari SMA, Era Rano Karno juga kini diproduksi menjadi Galih dan Ratna. Walaupun remake sudah menjadi tren di Hollywood, tampaknya hal ini menjadi sesuatu yang menular di Indonesia. Apalagi banyak hal yang menjanjikan dengan memproduksi kembali film yang sudah ada sebelumnya di layar lebar.

Lalu apa sebenarnya yang membuat film remake menjadi film yang laris di pasaran :

  1. Film remake menghadirkan sebuah sensasi nostalgia

Untuk mereka yang pernah hidup di masa film legendaris yang kini di-remake kembali, dengan menonton lagi akan menghadirkan sebuah nostalgia dan penawar kerinduan.

  1. Menjadi sesuatu yang baru di kalangan milineal

Keberanian untuk me-remake juga sesuatu yang perlu diacungi jempol karena menghadirkan sesuatu yang baru untuk generasi milenial.

  1. Mengulang Kesuksesan

Film yang berhasil salah satunya adalah film yang sukses ditonton orang banyak sehingga dengan me-remake film yang pernah berjaya di masanya diharapkan akan kembali meraih hati penonton sekarang dan meraup untung yang besar.

Pada akhirnya, tidak semua remake film Indonesia berhasil menyamai kesuksesan film aslinya. Namun, tidak dipungkiri mengambil langkah me-remake film yang pernah berjaya di masanya jelas bukan sesuatu hal yang mudah karena otomatis penonton akan membandingkannya dengan film aslinya. Setidaknya dengan berbagai film remake yang hadir di layar lebar akan semakin memperkaya khasanah film kita. Film remake yang sedang dan akan rilis tahun ini mungkin sudah banyak dinantikan para penontonnya, sebut saja film horor legendaris Pengabdi Setan, Wira Sableng 212, Ayat-Ayat Cinta, dan Eifel Im In Love. Mungkin akan banyak bermunculan film remake lainnya, kita nantikan saja.

Artikel SebelumnyaTokyo Ghoul
Artikel BerikutnyaKingsman: The Golden Circle
Tia Sukma Sari lahir di Salatiga 14 November 1994. Sekarang ia masih menempuh pendidikan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Jurusan Film dan Televisi. Kesukaannya terhadap dunia baca dan menulis membuatnya memilih konsentrasi di penulisan naskah film fiksi. Ia cukup aktif menulis di tumblr-nya, dan sekarang mencoba untuk semakin rajin menulis ulasan film.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.