The Dark Tower adalah film fantasi-western yang diadaptasi dari seri novel laris berjudul sama karya penulis kenamaan Stephen King. Film ini disutradarai oleh Nicolaj Arcel dengan dibintangi oleh Idris Elba, Matthew McConaughey, Tom Taylor, serta Claudia Kim. Proyek berbujet US$ 60 juta ini memang sangat jauh dari ekspektasi mengingat novelnya sendiri berjumlah sembilan novel (1982-2004) dan dianggap sebagai karya masterpiece King. Filmnya sendiri konon adalah kombinasi dari beberapa novelnya, sekaligus kelanjutan dari seri novelnya.
Kisah filmnya memang agak rumit, namun saya mencoba menyederhanakan alur cerita filmnya. Di dunia yang kita tinggali saat ini, terdapat dunia paralel lain yang saling memengaruhi satu sama lain. The Dark Tower (Bangunan sangat tinggi entah isinya apa dan ada di dunia mana) menjadi penyeimbang semua dunia ini, sekaligus melindungi dari kekuatan gelap yang masuk, diantaranya adalah Walter Paddick, “The Man in Black”. Roland Deschain si jago tembak “the gunslinger” ditakdirkan untuk menjadi pelindung The Dark tower, namun dendam terhadap Walter membutakan hatinya. Walter membutuhkan kekuatan supernatural dari anak-anak berbakat yang ia culik dari berbagai dunia untuk bisa meruntuhkan The Dark Tower. Suatu ketika, Jake Chambers, seorang bocah asal New York (Bumi) mengalami kejadian aneh dan diincar oleh anak buah Walter, dan melalui sebuah petunjuk ia menemukan sebuah portal yang membawanya ke dunia paralel lain, dimana Roland berada.
Kisahnya, jika Anda menonton filmnya tidak semudah apa yang tertulis di atas. Saya sama sekali (atau entah sudah lupa) belum membaca novelnya dan merasa kehilangan banyak sekali informasi cerita yang ada dalam kisah filmnya. Kita bahkan tidak tahu ruang dan waktu cerita, secara detil mengenai bagaimana, apa, siapa, mengapa, dan sebagainya. Untuk “merangkum” beberapa novel sekaligus menjadi satu kisah yang kontinu rasanya adalah hal yang amat mustahil. Satu contoh kecil saja hal yang tak masuk akal, mengapa Walter yang punya kekuatan bak dewa masih mau meruntuhkan The Dark Tower jika ia bisa membuat manusia menuruti apa yang ia mau? Ada sesuatu yang hilang disini dan banyak sekali hal yang masih absurd, khususnya bagi penonton yang belum membaca novelnya. Terlalu banyak pertanyaan yang tidak bisa terjawab dan ini jelas amat mengganggu sekali. Padahal konsep dan ide ceritanya amat menarik sekali.
Di luar premisnya yang menarik, The Dark Tower adalah sebuah adaptasi novel yang tanggung dan memaksa dengan informasi cerita yang lemah. Sepertinya akan lebih jelas dan runtut jika kisahnya dibuat satu film per novel seperti halnya Harry Potter, namun bujetnya pasti tidak memadai untuk proyek ambisius sebesar ini. Kombinasi genre fantasi, fiksi ilmiah, western, hingga aksi adalah satu hal yang membuat film ini sebenarnya punya potensi lebih. Walau pencapaian CGI-nya tergolong medioker, film ini memiliki adegan aksi tembak-menembak yang menawan di klimaks dengan penampilan aktor Idris Elba yang punya karisma sebagai Roland. Entahlah, apakah fans novelnya bisa menikmati film ini lebih baik?
WATCH TRAILER