Masih terpikat dengan aksi-aksi Robert McCall yang brutal? The Equalizer 3 merupakan lanjutan seri The Equalizer yang dibintangi Denzel Washington sebagai sang protagonis. Sekuel kedua sekaligus penutup ini masih digarap oleh sineas kawakan Antoine Fuqua. Sang bintang kini didampingi Dakota Fanning, David Denman, Sonia Ammar, dan Remo Girone. Akankah seri keduanya ini memiliki daya pikat yang sama seperti dua film sebelumnya?
McCall (Washington) didapati luka parah di sebuah kota kecil pinggiran selatan Italia selepas baku tembak dengan mafia lokal. Seorang dokter menolong dan memaksanya tinggal lebih lama di sana. Keramahan warga serta suasana damai membuat McCall betah, tidak hingga satu gangster mulai menganggu kenyamanan kota. McCall pun menolong warga kota dengan keahlian khususnya. Kasus yang ia hadapi rupanya punya relasi kuat dengan jaringan teroris internasional hingga ia pun meminta bantuan Emma Collins, seorang agen CIA (Fanning).
Tidak seperti sebelumnya yang penuh dengan aksi brutal, sekuel keduanya kini lebih memilih pendekatan drama. Cerita pun lebih hangat dengan didominasi karakter-karakter warga setempat dengan segala rutinitas keseharian mereka. Tempo plot pun terhitung lambat, sesuai tone suasana hati sang protagonis yang kini mulai berpikir untuk hidup tenang. Bahkan chemistry McCall dengan Emma pun lebih terasa layaknya ayah dan putrinya ketimbang sesama (eks) agen. Bisa jadi ini bakal dibenci para penikmat seri sebelumnya, namun nuansa “penebusan dosa” sang protagonis yang kental memberi satu sentuhan yang berbeda. Tidak seperti kekuatan musiknya, aksi-aksi klimaks pun terasa kurang menggigit dan terasa lunak, kontras dengan dua seri sebelumnya yang dingin dan brutal.
Walau memilih pendekatan drama ketimbang aksi, The Equalizer 3 masih tetap memikat melalui pesona sang bintang. Suasana setting kota memberi nuansa eksotisme yang berbeda bagi serinya. Jika mencari aksi-aksi brutal McCall membantai para gangster, rasanya kamu bakal kecewa. Aksi-aksi khasnya yang selalu presisi dengan waktu kini tak lagi hadir, kecuali segmen pembuka. Kisah para jagoan tua sebagai penegak keadilan dan bertindak di luar hukum, bisa jadi sudah terlalu jenuh untuk genrenya, sebut saja sosok Liam Nesson hingga Gerard Butler. Jika kamu kecewa dengan cerita penutup Robert McCall, sebentar lagi film aksi para jagoan kawakan dalam Expendables 4 bakal rilis.