Transformers One adalah film animasi yang digarap oleh Josh Cooley yang pernah menggarap Toy Story 4. Film ini juga tercatat sebagai film animasi feature pertama dalam serinya yang kisahnya boleh pula dikatakan prekuel dari seri sebelumnya. Transformers One diisi suara beberapa bintang besar, sebut saja Chris Hemsworth, Brian Tyree Henry, Scarlett Johansson, Keegan-Michael Key, Steve Buscemi, Laurence Fishburne, hingga Jon Hamm. Apakah kisah prekuel ini menawarkan sesuatu yang berbeda ketimbang seri Transformers live-action sebelumnya?
Melalui pembuka film, dikisahkan asal usul para robot di Planet Cybertron yang kini dipimpin Sentinel Prime (Hamm). Para robot yang tidak bisa bertransformasi bekerja di tambang, untuk mengambil Energon yang menjadi sumber energi mereka. Orion Pax (Hemsworth) dan D-16 (Henry) adalah dua robot pekerja tambang biasa yang suatu ketika membuat masalah hingga mereka dibuang ke lantai paling bawah yang hanya dihuni robot B-127 (Key). Tanpa sengaja mereka menemukan sebuah suar pertolongan dari seorang petinggi prime, Alpha Trion (Fishburne), pada sebuah lokasi di atas permukaan planet. Mereka pun, mencari cara untuk menuju lokasi tersebut dan petualangan pun dimulai.
Kisahnya berbeda dari seri sebelumnya yang mengambil latar cerita jauh sebelum Planet Cybertron hancur. Dua sosok protagonisnya yang merupakan sahabat kental menjadi sentral cerita, yang kita tahu kelak mereka bakal menjadi musuh abadi. Optimus Prime dan Megatron. Bagaimana dan mengapa sejak awal mereka berseteru, tentu memicu rasa penasaran bagi para fansnya. Di luar dugaan, kisahnya disajikan dengan sabar dan intens pada tiap momennya hingga akhirnya mengarah pada satu klimaks yang menyentuh. Mungkin tak sulit untuk diantisipasi para fansnya, namun tetap saja transisi kisahnya memiliki sebuah kedalaman yang tidak pernah disajikan pada seri-seri sebelumnya.
Dari sisi animasi, gaya visualnya juga terlihat segar dan penuh warna. Kita diajak berjalan-jalan di seluruh penjuru Cybertron dengan segala alam fantasi dan imajinasi yang tak pernah kita bayangkan. Alur kisahnya juga tidak melupakan target penonton anak-anak melalui aksi-aksi pertarungan seru serta selipan komedinya. Ketimbang seri live-action-nya tentu saja gaya aksinya berbeda. Simak saja, aksi balap robot yang amat seru di awal kisahnya. Transformers One memang satu hiburan yang komplit bagi segala usia.
Transformers One memberi penyegaran besar pada serinya melalui gaya animasi visual memesona dan kisah prekuel yang memiliki kedalaman ketimbang sebelumnya. Hah, plot Transformers memiliki kedalaman cerita? Ya, rasanya ini aneh mengingat sebelumnya, serinya selalu identik dengan aksi visual menakjubkan tanpa jiwa. Tema kisahnya nyaris komplit, menyinggung sisi persahabatan, kerja sama tim, pengorbanan, status sosial, hingga urusan “politik”. Kekuatan dan kekuasaan tanpa batas memang selalu menggoda. Opsinya hanya dua, untuk kebaikan bersama atau diri sendiri, atau ini hanyalah sebuah gimmick bagaimana semesta menjaga keseimbangan. Sungguh mengejutkan, mendapat jawaban bijak ini semua dari sebuah saga macam ini.