Weapons telah bergaung sejak beberapa bulan lalu yang konon naskahnya diperebutkan banyak studio besar, hingga akhirnya dimenangkan oleh New Line Cinema. Naskahnya ditulis oleh Zach Cregger yang juga sekaligus menyutradarai filmnya. Cregger tiga tahun lalu juga menggarap horor berkualitas tinggi, Barbarian (2022). Weapons dibintangi beberapa nama besar, sebut saja Josh Brolin, Julia Garner, Alden Ehrenreich, Benedict Wong, Amy Madigan, serta aktor cilik Cary Christopher. Dengan bermodal USD 38 juta, akankah Weapons sepadan dengan keriuhan bahkan sebelum filmnya diproduksi?
Tujuh belas anak menghilang secara mendadak ditelan kegelapan malam pada satu dini hari. Uniknya, mereka semua berada dalam satu kelas yang dimentori Justine Gandy (Garner). Hanya seorang siswa yang tersisa, yakni Alex Lilly (Christopher). Waktu pun berselang, semua orang menyalahkan sang guru, termasuk wali murid Archer Graff (Brolin) yang kehilangan putranya. Justine yang trauma dengan peristiwa tersebut, mencoba melakukan investigasi mandiri yang diawali dengan sosok Alex. Justine tidak menyadari bahwa terdapat kekuatan gelap yang menjadi sebab dari segala kekacauan ini.
Weapons rasanya adalah salah satu tontonan paling menggelitik dan menggairahkan yang lama tak bisa dirasakan penikmat film. Ibarat film ini adalah sebuah tontonan horor yang digarap oleh sineas kawakan Quentin Tarantino. Sang sineas, Zach Cregger, menggunakan gaya kemasan cerita “Tarantino” yang sebelumnya juga telah diolah begitu brilian dalam Barbarian. Naskah Weapons berada di level yang berbeda, ibarat “Pulp Fiction” pada era 1990-an silam. Tak heran jika naskahnya diperebutkan banyak studio Hollywood karena potensinya yang begitu besar. Lantas apa istimewanya?
Layaknya film Tarantino, Weapons dikemas dalam beberapa pembabakan melalui perspektif tokoh penting dalam kisahnya, seperti Justine, Archer, Paul, Alex, serta lainnya. Linimasanya bervariasi dan tiap segmen saling bersinggungan satu sama lain hingga banyak segmen pengadeganan yang diulang melalui perspektif berbeda. Bagi penikmat film sejati, plot nonlinier dengan pola Rashomon plot semacam ini bukan hal baru, namun jarang sekali digunakan dalam genre horor (contoh Ju-on). Tidak hanya kemasan yang unik dan berkelas, tetapi Weapons juga memadukan beberapa genre sekaligus dari horor, misteri, investigasi, hingga komedi. Tak banyak film yang mampu memadukan ini dengan output begitu berkualitas.
Akibat menggunakan perspektif cerita beragam (kombinasi penceritaan tak terbatas dan terbatas) hasilnya adalah sebuah kisah horor yang intens dan terus mengusik rasa penasaran penonton. Dalam satu momen kita dapat dikejutkan oleh satu aksi, sementara di momen lainnya, penonton bisa merasakan sisi ketegangan yang mencekam. Belum lagi sisi komedi yang menjadi selipan dalam beberapa segmennya, selain mencairkan ketegangan tapi ini tidak lantas membuat intensitas plotnya menurun, justru malah meningkat. Mengolah banyak karakter dengan perspektif berbeda, sekaligus menjaga keseimbangan informasi kisahnya demikian solid adalah hal yang tidak mudah dilakukan. Weapons melakukannya dengan amat brilian. Baik kemasan cerita maupun pesan kelak bakal menarik dibincangkan para pecinta film.
Melalui pencapaian dan kemasan naskah yang luar biasa, Weapons memadukan horor, misteri, komedi, thriller, investigasi, kriminal, hingga supernatural, menjadi sebuah karya bernilai tinggi sejak Pulp Fiction. Naskah yang istimewa didukung oleh para kastingnya yang semua tampil impresif, khususnya Garner dan Brolin, sementara Ehrenreich mencuri perhatian penonton dengan karakternya yang emosional. Namun, tentu yang menjadi pusat perhatian adalah talenta sang sineas yang patut diperhitungkan. Nama sang sineas setelah ini mungkin berada di level yang berbeda. Weapons adalah sebuah karya film yang menyegarkan di tengah pasang surutnya industri Barat yang didominasi film-film franchise yang tak ada habisnya. Weapons membuat kita sebagai pecinta film memercayai bahwa seni film masih bisa dieksplorasi dengan bentuk dan variasi yang segar. Bagi penikmat film sejati, tidak hanya fans horor, jangan lewatkan salah satu film terbaik yang dirilis tahun ini.