The New Mutants awalnya memiliki rilis pada pertengahan April 2018, namun faktor transisi Fox ke Disney hingga pandemi merubah jadwal tayangnya hingga bulan Agustus 2020 lalu. Penundaan yang sekian lama dan isu tambal sulam produksi filmnya tentu memberi ekspektasi buruk bagi hasil filmnya. Apakah begitu buruk? Ya, bisa dibilang begitu.
Film ini merupakan seri ke-13 dan terakhir dari X-Men Franchise sejak 2 dekade lalu yang artinya masih dalam satu semesta cerita dengan X-Men, Logan, hingga Deadpool. Lalu di manakah posisi kisah film ini? Dalam satu cerita sebelumnya, memang pernah disinggung bagaimana usaha pemerintah (atau pihak ketiga) untuk membina mutan-mutan muda ini untuk menjadi pembunuh terlatih. Kisah film ini adalah satu contoh kasus dari kisah besar tersebut. Seperti kita tahu, Charles Xavier mendidik para mutan muda dengan rasa sayang dan hangat layaknya keluarga, sementara kisah film ini justru sebaliknya.
Dikisahkan, lima mutan muda dengan beragam kekuatan disekap dalam satu fasilitas lawas dengan hanya SATU pengawas saja yakni Dr. Reyes. Entah bagaimana fasilitas ini bekerja dengan hanya satu orang karyawan yang melatih para mutan muda ini untuk bisa mengontrol kekuatan mereka. Tidak hingga sang rekrutan baru, Dani, gadis muda traumatik yang ternyata membawa petaka besar bagi seluruh penghuni fasilitas tersebut. Tidak ada kejutan berarti dan sesuatu yang baru dari kisahnya.
Eksplorasi horor dalam genre superhero ini juga terasa amat tanggung. Jump scare atau nuansa horor pun tak ada gregetnya sama sekali. Adegan aksinya yang banyak menggunakan CGI terasa sekali begitu artifisial, jomplang dengan seri X-Men lainnya. Satu hal baru untuk genrenya tercatat adalah penggunaan setting terbatas dan minim karakter. Satu hal lain lagi yang mengejutkan adalah sisipan kisah LGBT yang disajikan “rada ekstrem” dan tidak malu-malu lagi untuk genrenya. Karakternya pun sebagian besar adalah imigran dan penduduk asli Amerika (Indian). Jika ini dimaksudkan sebagai metafora anti rezim Trump juga tak terasa greget urgensinya. Para pemain memang tidak ada yang bermain buruk, kecuali naskahnya yang memang mudah sekali diantisipasi.
Sesuai ekspektasi dan sekian lama penundaan tayang, The New Mutants sebenarnya memiliki eksplorasi menarik untuk genrenya, namun sayangnya tidak memiliki ambisi yang kuat untuk memberikan suntikan baru bagi genrenya. Untuk serinya, film ini menjadi penutup yang sejak awal sudah diduga bakal buruk. Dalam kondisi normal pun, rasanya mustahil film ini bisa sukses komersial yang konon bujetnya mencapai U$ 80 juta. Seri X-Men ini kini telah berakhir dan menanti “dihidupkan” kembali melalui Marvel Cinematic Universe (MCU). Kita lihat saja, penyegaran macam apa yang akan kita lihat bagi para karakter X-Men. Sejauh ini MCU tidak pernah terpeleset dalam menyisipkan karakter barunya.
Stay safe and Healthy!