Howard Shore

Lagu-lagu dalam film The Pale Blue Eye terasa dingin, sepi, dan suram seperti tone dalam film. Skoring ini memperkental nuansanya yang muram dan tragis. Lagu-lagu soundtrack film tersebut di bawah komando Howard Shore, komposer asal Kanada.

Howard Leslie Shore di kancah perfilman bukan sosok yang baru. Namanya melambung berkat tangan dinginnya mengisi lagu-lagu dalam trilogi The Lord of the Rings (TLoTR).

Coba dengarkan nomor Prologue: One Ring to Rule Them All yang menjadi pembuka soundtrack film pertama The Lord of the Rings. Diawali dengan koor, nomor ini memberikan kesan agung dan megah. Dalam nomor sepanjang tujuh menitan ini Howard Shore memadukan orkestra dan paduan suara. Tensinya terus menaik dengan gebukan perkusi dan koor yang menggebrak pada menit ketiganya.

Kemudian dengarkan Concerning Hobbits yang memiliki alunan nada yang menjadi signature tembang tema The Lord of the Rings dan benang merah nomor-nomor lainnya. The Shire, Very Old Friends, dan Rivendell, misalnya, yang juga memiliki bagian nada tersebut.

Nomor The Passing of the Elves memiliki nada dan nuansa yang berbeda dengan nomor-nomor lainnya dalam album ini. Lagu yang sedih, menyayat, dengan harmonisasi vokal yang selaras. Sebuah lament song yang megah.

Nomor The Council of Elrond Assembles/Aniron juga salah satu nomor yang memikat. Musik yang lembut mengiringi vokalisasi Enya yang angelic.

Caras Galadhon/Lament for Gandalf kembali mengajak pendengarnya untuk bersimpuh. Lagu yang sedih namun juga megah, dengan koor di awal lagu. Di menit 7:28 Elizabeth Fraser ikut bernyanyi dengan latar paduan suara. Megah dan melodius. Lagu ini cukup panjang, durasinya sembilan menitan.

Total ada 37 lagu dengan durasi tiga jam untuk versi komplet tembang skoring The Lord of  the Rings: The Fellowship of the Ring. Dalam May It Be, Howard Shore tidak terlibat dalam menciptakan aransemennya, melainkan ‘hanya’ memimpin orkestranya. Ia yang merekomendasikan ke Peter Jackson untuk melibatkan Enya.

Durasi skoring untuk dua film TLoTR  lainnya juga panjang, berkisar tiga jam. Di film terakhir TLoTR, Howard Shore mengajak pemeran dan musisi lainnya untuk berkolaborasi. Lagu dan tone lagunya lebih bervariasi. Ada Billy Boyd, Dominic Monaghan, Renee Fleming, Ben Del Maestro, Sissel, Liv Tyler, Sir James Galway, dan Annie Lenox.

Nomor House of Healing yang dinyanyikan oleh Liv Tyler juga indah, suaranya yang lembut menyatu dengan musiknya. Ia juga mulus menjangkau nada-nada tinggi.

Baca Juga  Anomali Jumanji

Lagu soundtrack film ketiga TLoTR berjudul Into the West dibawakan oleh Annie Lenox. Lagunya relatif lebih nge-pop dengan nuansa dan lirik lagu yang menggambarkan perjalanan panjang.

Lewat The Lord of the Rings, Howard Shore berhasil raih dua Academy Award for Best Original Score. Ia juga meraih Best Original Song untuk Into the West, kolabirasinya bersama Annie Lenox.

Sukses dengan skoring TloTR, Howard Shore kemudian juga menangani skoring untuk Trilogi The Hobbits. Ia mengajak Neil Finn, Richard Armitage, Ed Sheeran, dan Billy Boyd untuk bernyanyi masing-masing di Song of the Lonely Mountain, Misty Mountains, I See Fire, dan The Last Goodbye.

Sukses dengan The Lord of the Rings dan tiga piala Oscar membuat nama Howard Shore menjulang. Hampir setiap tahun ia dipercaya mengisi skoring, kadang-kadang lebih dari satu film setiap tahunnya.

Telah Mengisi Lebih Dari 80 Film Layar Lebar

Perjalanan komposer kelahiran Kanada, 18 April 1946, di kancah skoring film begitu panjang. Ia mulai kariernya sebagai komposer skoring film lewat I Miss You, Hugs and Kisses pada 1978.

Film-film besar seperti S7even, Gangs of New York,  Hugo, Mrs. Doubtfire, The Aviator, The Silence of the Lambs dan The Departed adalah beberapa film populer yang melibatkannya sebagai komposer. Ia juga mengisi berbagai serial televisi dan video games. Sutradara yang sering berkolaborasi dengannya antara lain Peter Jackson, David Cronenberg,  Martin Scorsese, dan David Fincher.

Selama karier bermusiknya yang lebih dari 50 tahun, ia mendulang banyak prestasi. Ia tak hanya mengumpulkan tiga piala Oscar, namun juga tiga piala Golden Globe dan empat piala Grammy.

Musik Howard Shore kental dengan orkestra yang diramubya sedemikian rupa sehingga selaras dengan tema, nuansa, dan isi film. Ia menimba ilmu tentang musik di Berklee College of Music dan pernah tergabung dalam band Lighthouse yang bergenre jazz fusion.  Ia mahir memainkan alat musik seperti piano, organ, flute, klarinet, dan saxophone.

Dari begitu banyak film memang rasanya belum ada yang menyamai kualitas dan keindahan skoringnya untuk trilogi The Lord of the Rings. Skoring di TLoTR itu ikonik dan menjadi karya masterpiece-nya. Dengar sebagian nadanya saja, orang-orang akan langsung tahu itu adalah musik dalam film The Lord of the Rings.

Artikel SebelumnyaInu-Oh
Artikel BerikutnyaHidayah
Dewi Puspasari akrab disapa Puspa atau Dewi. Minat menulis dengan topik film dimulai sejak tahun 2008. Ia pernah meraih dua kali nominasi Kompasiana Awards untuk best spesific interest karena sering menulis di rubrik film. Ia juga pernah menjadi salah satu pemenang di lomba ulas film Kemdikbud 2020, reviewer of the Month untuk penulis film di aplikasi Recome, dan pernah menjadi kontributor eksklusif untuk rubrik hiburan di UCNews. Ia juga punya beberapa buku tentang film yang dibuat keroyokan. Buku-buku tersebut adalah Sinema Indonesia Apa Kabar, Sejarah dan Perjuangan Bangsa dalam Bingkai Sinema, Antologi Skenario Film Pendek, juga Perempuan dan Sinema.

1 TANGGAPAN

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.