App War (2018)
130 min|Comedy, Drama, Romance|08 Oct 2019
6.8Rating: 6.8 / 10 from 693 usersMetascore: N/A
Bomb and June, two app startup founders, are leading each of their teams to get their mobile applications off the ground and running. They meet each other at their favorite hideaway dinner place completely by chance, only to find ...

App War merupakan film komedi romantis produksi Thailand. Film ini merupakan arahan Yanyong Kuruaungkoul, dan dibintangi oleh Nat Kitcharit, Warisara Yu, Ticha Wongthipkanont, Patchanan Jiajirachote, Sirat Intarachote, Apiwich Reardon, Thanapop Yoovijit, dan Patchanan Jiajirachote. Kisah film ini bertema tentang start-up yang jarang sekali dieksplorasi oleh para sineas.

Bomb (Nat Kitcharit) dan June (Warisara Yu) bertemu di ajang kompetisi start-up. Mereka secara tidak sengaja bertemu kembali di sebuah kedai makan khas India. Keduanya menyadari jika memiliki ketertarikan yang sama dalam beberapa hal, dan pertemuan tersebut menginspirasi Bomb untuk membuat aplikasi bernama “Inviter” yang bertujuan “menemukan kesamaan orang”. Akan tetapi siapa sangka jika muncul aplikasi lain yang memiliki fitur sama persis bernama “Amjoin” yang ternyata dibuat oleh June. Kedua tim bersaing dengan berbagai cara untuk memenangkan hadiah 100 juta bath Thailand.

Film ini memberikan sekilas informasi secara umum tentang start-up. Start-up merupakan peluang bisnis yang cukup menjanjikan meski tak mudah untuk memulai dan mempertahankannya. Start-up dalam kisah film ini merujuk pada aplikasi-aplikasi yang bisa kita temui di Play Store, Apple App Store, dan sebagainya. Meski aplikasi yang ada di film ini, hanya fiktif untuk memenuhi tuntutan cerita. Jika kita bandingkan dengan The Social Network (2010) yang mengisahkan tentang sang kreator Facebook, Mark Zuckerberg , tentu App War masih jauh di bawah dari segi cerita maupun teknis.

Walau berkisah tentang start-up, namun hal ini hanyalah media untuk mengisahkan sisi romannya.  Inti kisahnya adalah sepasang muda-mudi yang tertarik satu sama lain, namun terjebak dalam ambisi dan situasi dimana mereka harus memilih antara karir atau perasaannya. Formula yang sangat familiar bukan? Konflik persaingan keduanya, sempat membuat alur cerita hilang kendali pada titik tertentu. Para tokohnya seolah terombang-ambing dalam cerita. Plotnya justru banyak terfokus pada perkembangan start-up hingga mengesampingkan hubungan antar tokoh utamanya. Sayangnya, porsi roman kurang ditonjolkan dalam filmnya meskipun sebenarnya hubungan keduanya cukup membuat gemas penonton. Alur ceritanya sendiri cukup to the point, ringkas dan jelas, namun ada beberapa adegan terkesan terlalu melodrama, seperti misalnya ketika Boom mengejar June di stasiun. Sisipan humornya memang terkadang lucu, namun beberapa juga menyebalkan (garing). Humor khas Thailand memang bukan pada dialog, namun lebih pada ke tingkah dan ekspresi para pemerannya yang kocak.

Baca Juga  Drive My Car

Satu hal yang paling menarik perhatian penonton tentu adalah chemistry antara Nat Kitcharit dan Warisara Yu. Meski keduanya termasuk pendatang baru dalam perfilman Thailand, namun mereka mampu bermain dengan sangat baik sebagai sosok yang keras kepala, ambisius tetapi mampu menyembunyikan sosok rapuh dalam diri mereka. Selain itu, para tokoh pendukungnya tampil berimbang, seperti tokoh Mild yang juga mencuri perhatian dengan wajah polos bak boneka, namun tampil menggoda demi melaksanakan tugasnya. Sementara dari sisi teknis yang menonjol adalah ilustrasi musik temanya yang mampu membawa mood penonton untuk masuk dalam cerita.

App War memang bukan yang terbaik untuk subgenrenya, namun film ini setidaknya mampu menyajikan ide cerita segar yang jarang dipahami oleh publik awam. Film ini juga menggambarkan tentang generasi muda mileneal, yang tidak ingin bekerja dalam suatu perusahaan dan bekerja full time di kantor. Generasi muda ini memilih untuk mengembangkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, meski harus mengambil resiko yang besar dalam prosesnya dan terkadang ambisi yang berlebihan juga bisa menghancurkan diri sendiri.

WATCH TRAILER

PENILAIAN KAMI
Overall
70 %
Artikel SebelumnyaBird Box
Artikel BerikutnyaKeluarga Cemara
Luluk Ulhasanah atau lebih akrab dipanggil EL, lahir di Temanggung 6 September 1996. Sejak kecil hobi menonton film dan menulis. Minatnya pada film membuat ia bergabung dengan Komunitas Film Montase sejak tahun 2016 dan mulai beberapa kali terlibat produksi film pendek, dan aktif menulis review film, khususnya rubrik film Asia. Pada bulan Desember 2017, ia menjadi juri mahasiswa dalam ajang festival film internasional, Jogja Asian Film Festival (JAFF Netpac) 2017. Ia juga salah satu penyusun dan penulis buku 30 Film Indonesia Terlaris 2002-2018.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.