In the Heart of The Sea diambil dari kisah nyata yang kelak menginspirasi novel populer, Moby Dick. Sang sineas, Ron Howard memang sudah kita kenal suka mengadaptasi kisah biografi sebut saja, Apollo 13, A Beautiful Mind, Cinderella Man, hingga Rush. Alkisah ketika dunia membutuhkan minyak paus untuk sumber energi manusia berbondong-bondong mencari dan memburu paus di lautan. Tidak terkecuali awak Kapal Essex yang dipimpin kapten Pollard (Walker) serta perwira satu, Chase (Hemsworth). Pencarian mereka yang jauhnya ribuan mil dari daratan berbuah hasil namun satu paus raksasa menghancurkan harapan mereka.
Awal kisahnya yang bertempo lambat mulai meningkat ketika kapal Essex mulai melaut. Melalui setting, pemain, dan sudut-sudut kamera unik, sang sineas berhasil membawa suasana di atas dek kapal demikian nyata sehingga kita seolah berada disana, sejak awal melaut hingga ketika badai menghujam kapal mereka. Perburuan paus di awal juga mampu disuguhkan menarik dengan nuansa ketegangan yang cukup. Namun kita semua sudah tahu bahwa Paus raksasa ada diluar sana dan pertarungan sengit dengan para pelaut sudah terbayang. Namun ternyata apa yang terjadi selanjutnya sungguh di luar ekspektasi. Kisah pertarungan besar berganti dengan kisah perjuangan dan bertahan hidup di tengah lautan lepas. Itu pun disajikan sangat melelahkan dan sudah terlalu banyak film yang mengisahkan ini.
Apa yang menarik di film ini selain beberapa sekuen aksinya adalah penampilan para pemain, khususnya dua tokoh utamanya. Walker dan Hemsworth bermain sangat baik sebagai Pollard serta Chase, dan sepertinya mereka hanya butuh naskah yang lebih baik untuk bisa naik ke level Oscar. Satu lagi aspek menonjol adalah ilustrasi musiknya yang menegangkan serta dramatik dalam tiap momennya.
In the Heart of the Sea lagi-lagi adalah kisah asal muasal (origin story) yang kini menjadi tren. Tidak ada yang salah dalam kisahnya namun ekspektasi penonton bisa dipastikan lebih dari sekedar cerita perjuangan dan bertahan hidup yang amat melelahkan dan membosankan. Kisah bertahan hidup di tengah lautan sudah terlampau banyak dan In The Heart of the Sea tidak menawarkan sesuatu yang baru. Pesan bernuansa politik di akhir kisahnya justru malah mengaburkan perjuangan serta pengorbanan para pelaut tersebut. Ok, sekarang kita semua tahu dari mana kisah Moby Dick terinspirasi dan terbukti kisah fiksi memang jauh lebih menginspirasi dan menghibur kita ketimbang kisah asalnya.