Lagi, satu film thriller fiksi ilmiah ber-setting unik dirilis tanpa ada monster atau alien kali ini. Settlers merupakan film thriller fiksi ilmiah produksi Inggris yang disutradarai oleh Wyatt Rockefeller. Film berdurasi 103 menit ini dibintangi Sofia Boutella serta sederetan pemain yang belum terlalu akrab bagi penonton, seperti Nell Tiger Free, Johnny Lee Miller dan Ismail Cruz Cordova. Walau hanya berkonsep minim ternyata filmnya sungguh istimewa, khususnya bagi penikmat genrenya.
Ilza (Boutella) dan Reza (Miller), beserta Remmy putri mereka adalah penghuni Planet Mars tersisa yang pindah dari Bumi yang sudah lama tak layak huni. Mereka tinggal di sebuah hunian luas dengan fasilitas mandiri yang memungkinkan mereka bertahan hidup untuk selamanya. Tak banyak latar cerita yang dikisahkan bagaimana mereka berada di sana dengan situasi seperti ini. Suatu ketika, sekelompok orang menyusup masuk ingin mengambil alih hunian tersebut. Korban berjatuhan, Ilza dan putrinya selamat, dan mereka pun dipaksa Jerry, satu dari mereka tersisa untuk tinggal bersamanya. Satu misteri terkuak, ternyata Jerry adalah penghuni lawas hunian tersebut. Apa yang sebenarnya terjadi di sana?
Bagaimana mungkin mereka menghirup udara di Planet Mars? Bagaimana mereka bisa sendirian di sana tanpa ada manusia lainnya? Sejak kapan mereka berada di sana? Apa yang sebenarnya terjadi hingga mereka dalam situasi seperti itu? Sejumlah pertanyaan pasti muncul sejak menit-menit pertama menonton filmnya. Sejalan dengan cerita, sejumlah pertanyaan selintas terjawab walau tak akan pernah ada penjelasan gamblang. Fokus kisah adalah memang bukan latar cerita, namun adalah para penghuninya sendiri.
Narasinya yang penuh misteri ditambah dengan penuturan tersegmen dalam bentuk babak. Total ada tiga babak yang secara unik dinamai para pelakunya. Tak banyak alur plot yang bisa dijelaskan di sini karena akan mengurangi kenikmatan menonton. Plotnya yang berjalan amat lambat memperlihatkan proses para penghuni ini dari waktu ke waktu. Dengan tokoh yang minim, lokasi dan panorama yang itu-itu saja, tanpa banyak dialog pula, segalanya terasa senyap sepanjang filmnya. Jika kita cermati prosesnya babak demi babak, secara tersirat menjawab inti pertanyaan-pertanyaan besar di atas. Film ini secara ringkas menggambarkan bagaimana insting dan sifat naluriah manusia dalam bertahan hidup dan bagaimana mereka tidak pernah belajar untuk menghargai apa yang sebenarnya telah mereka miliki. Benar dan salah semakin kabur. Ini tentu menjawab pertanyaan terbesar dalam kisahnya, mengapa bumi tak lagi layak huni?
Settlers merupakan film sci-fi unik yang brilian, menyajikan studi manusia dengan konsep minimalis dan sisi sinematografi yang mengesankan. Di tengah rasa frustasi kita akan alur plotnya yang lambat serta sisi misteri yang terus mengusik, panorama hunian, baik interior maupun lansekap Mars, tertangkap begitu apik dengan tata kamera yang solid dengan komposisi kuat. Para kastingnya bermain apik pula walau tanpa banyak dialog. Kesunyian dan kesendirian adalah poin terbesar kisah filmnya. Lebih jauh, apakah film ini menyinggung evolusi artificial intelegence? Sulit dikatakan karena hanya ada selintas petunjuk. Satu hal yang jelas, kadang ketidaktahuan adalah sebuah berkah yang tak ternilai. Melalui konsep dan bagaimana mereka mengemas ide besarnya secara brilian, Meander dan Settlers adalah dua film fiksi ilmiah terbaik tahun ini.