Bad Boys: Ride or Die adalah seri keempat dari franchise Bad Boys dan merupakan sekuel dari Bad Boys for Life (2020). Bad Boys for Life tercatat adalah serinya yang tersukses baik kritik maupun komersial, yang uniknya tidak diarahkan oleh sineas aslinya, Michael Bay. Seri keempat ini masih digarap oleh duo sineas asal Belgia, Adil dan Bilall yang menggarap seri sebelumnya. Selain dua bintangnya, Will Smith dan Martin Lawrence, film sekuelnya ini masih dibintangi para kasting regulernya, khususnya seri sebelumnya, yakni Joe Pantoliano, Vanessa Hudgens, Alexander Ludwig, Paola Núñez, Jacob Scipio, dan DJ Khaled. Akankah sekuelnya ini mampu mencapai sukses kritik dan komersial seperti sebelumnya?
Mike (Smith) dan Marcus (Lawrence) kini harus membersihkan nama mendiang bos mereka, Kapten Howard (Pantoliano) yang diduga berkolaborasi dengan kartel untuk meraih keuntungan pribadi. Investigasi mereka berujung pada sesosok misterius, di mana Mike dan Marcus terpaksa harus melibatkan putranya, Armando (Scipio) yang berada di tahanan. Armando rupanya bisa mengidentifikasi sang dalang, hingga akhirnya, mereka bertiga pun dijebak dan diburu oleh pihak berwenang. Situasi bertambah pelik ketika putri kapten Howard, Judy, yang juga adalah US Marshall adalah orang yang memburu mereka (Armando adalah pembunuh ayahnya dalam seri ketiga). Belum lagi para pemburu bayaran yang mengincar kepala mereka dengan imbalan hadiah USD 5 juta yang digagas oleh sang dalang.
Seri keempat ini rupanya punya relasi kuat dengan kisah seri ketiga. Bagi yang belum menonton seri sebelumnya bisa jadi akan merasakah sesuatu yang lepas dalam kisahnya, khususnya relasi antara Mike dan Armando, serta motif putri sang kapten. Naskahnya cukup cerdik memotivasi polemik di antara para tokohnya yang dipicu peristiwa pada kisah film sebelumnya. Ini menjadikan konfliknya lebih personal dan mendalam ketimbang sebelumnya. Tidak seperti dua seri awal yang digarap Bay (semata berisi aksi ugal-ugalan dua detektif jagoan), dua seri lanjutannya memang berani mengambil resiko dan memasukkan family value dalam plotnya. Ini memang mengejutkan dan seri keempatnya pun, percaya atau tidak, masih memiliki cerita yang cukup menyentuh.
Di luar sisi cerita, aksi dan banyolan masih pula dominan yang sejak awal menjadi “jiwa” serinya. Aksi-aksinya kini tak kalah heboh dengan seri Fast & Furious dengan menyajikan satu adegan menegangkan dan intens di atas helikopter. Untuk sisi ketegangan, Ride or Die rasanya adalah yang terbaik karena alur plotnya yang berjalan nyaris nonstop. Formula aksi pengejaran “buron” menjadi kunci plot yang efektif. Sementara sisi humor rutinnya, kembali didominasi oleh sosok Marcus yang kali ini mengambil topik “reinkarnasi” karena pengalaman mati surinya. Dialog-dialog konyol masih muncul dan kini bahkan sosok Marcus melakukan “tribute” tamparan Smith pada Chris Rock pada ajang Academy Awards 2022 dengan melakukan hal yang sama (bahkan berkali-kali) dalam satu adegannya. Bagi yang paham, ini tentu bakal membuat penonton terpingkal. Michael Bay seperti dalam seri ketiga, juga muncul sebagai cameo, dan film ini pun masih banyak mengadopsi shot-shot enerjik gaya sang sineas dalam banyak adegannya.
Bad Boys: Ride or Die masih memiliki spirit serinya melalui sisi aksi dan humor, namun di luar dugaan mampu menyelipkan nilai keluarga yang menyentuh. Sang duo sineas masih mengambil formula sukses seri ketiganya dalam naskahnya. Entah film ini bakal sukses atau tidak, tentu masih menanti hasilnya. Peristiwa mengejutkan pada ajang Academy Awards dua tahun lalu yang dilakukan Smith, konon berdampak besar bagi karir dan kehidupan sang bintang. Smith (bersama Lawrence) sudah melakukan segalanya dengan maksimal dan Ride or Die (bersama Bad Boys for Life) telah mampu menebus kesalahan yang dilakukan seri pertama dan kedua. Akankah seri keempatnya bakal pula menebus pula karir Smith? Kita akan mengetahuinya dalam waktu dekat.