Confidential Assignment 2: International merupakan sekuel dari Confidential Assignment yang dirilis tahun 2017. Sekuelnya masih menggunakan bintang-bintang top yang sama, yakni Hyun Bin, Yoo Hae-jin, Im Yoon-ah, dan kali ini ditambah aktor AS, Daniel Henney serta Jin Seon-kyu. Melalui arahan Lee Suk-hoon, rupanya sukses komersial sekuelnya ini berlipat kali film pertamanya dengan meraih lebih dari enam juta penonton di negeri asalnya. Lantas, apa kunci suksesnya?

Duet maut detektif Korsel, Jin-tae (Hae-jin) dan detektif Korut Cheol-ryung (Bin) kembali beraksi setelah sukses dengan misi pertama mereka. Kali ini, mereka berusaha menangkap gembong kriminal kelas kakap yang brutal, Myung-jun (Seon-kyu) yang berhasil lepas dari tahanan FBI. Hingga mau tak mau, mereka harus berkolaborasi pula dengan agen FBI bernama Jack (Henney). Masing-masing pihak rupanya memiliki agenda tersendiri, dan repotnya pula dua agen asing tersebut sama-sama kepincut adik ipar Jin-tae yang jelita, Min-young (Yoon-ah).

Film ini boleh jadi adalah satu model sekuel yang sukses, baik aksi maupun komedi. Kisahnya sebenarnya tak banyak bergeser, hanya kali ini lebih besar, lebih seru, lebih konyol, plus sosok antagonis yang lebih brutal. Penambahan satu pihak (agen FBI) adalah satu eksekusi brilian yang mampu memperkeruh konfliknya yang sudah panas. Semua pihak berusaha saling mengakali dengan caranya masing-masing, dan ini menjadi bumbu sedap yang nikmat ditonton. Belum lagi, selipan roman ketiga tokohnya yang membuat kisahnya semakin komplit dan segar. Kasting sempurna yang membuat segalanya bekerja dengan maksimal (peran 3 agen), sekalipun sang superstar, Yoon-ah hanya berfungsi sebagai pemanis belaka.

Formula drama aksi serius macam ini, lazimnya tak mudah untuk bisa kompromi dengan sisi komedi. Unsur humor seringkali membuat satu pertaruhan (ancaman) plot menjadi lemah. Namun hebatnya, film ini mampu mengeksekusinya dengan baik. Sisi komedi tidak lantas membuat ancaman dalam plotnya melemah, akibat intensitas ketegangannya terjaga seimbang. Sisi humor tidak lantas diumbar berlebihan, namun dilepas pada momen yang tepat. Aksi sadis dan brutal sang antagonis pun tak segan-segan disajikan. Ini sesuatu yang jarang kita temui dalam film-film aksi komedi di barat sana. Bisa jadi ini bisa bekerja maksimal karena latar cerita di Asia. Entahlah.

Baca Juga  Bad Genius

Walau inti plotnya sama, Confidential Assignment 2: International menggunakan formula sekuel yang ideal sebagai tontonan menghibur, yakni bintang-bintang top, skala plot yang lebih luas, aksi yang lebih seru dan brutal, serta sisi komedi yang berimbang. Film-film produksi Korea Selatan memang dikenal cukup cerdik untuk memarodikan isu hangat Korsel dan Korut, plus AS di tengah-tengah mereka. Hebatnya, family value pun masih bisa disisipkan dalam kisahnya. Film ini adalah satu contoh bagaimana film hiburan mampu dikemas dengan cara yang berkelas.

 

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
75 %
Artikel SebelumnyaOne for the Road
Artikel BerikutnyaWeird: The Al Yankovich Story
Hobinya menonton film sejak kecil dan mendalami teori dan sejarah film secara otodidak setelah lulus dari studi arsitektur. Ia mulai menulis artikel dan mengulas film sejak tahun 2006. Karena pengalamannya, penulis ditarik menjadi staf pengajar di Akademi Televisi dan Film swasta di Yogyakarta untuk mengajar Sejarah Film, Pengantar Seni Film, dan Teori Film sejak tahun 2003 hingga tahun 2019. Buku film debutnya adalah Memahami Film (2008) yang memilah seni film sebagai naratif dan sinematik. Buku edisi kedua Memahami Film terbit pada tahun 2018. Buku ini menjadi referensi favorit bagi para akademisi film dan komunikasi di seluruh Indonesia. Ia juga terlibat dalam penulisan Buku Kompilasi Buletin Film Montase Vol. 1-3 serta 30 Film Indonesia Terlaris 2012-2018. Ia juga menulis Buku Film Horor: Dari Caligari ke Hereditary (2023) serta Film Horor Indonesia: Bangkit Dari Kubur (2023). Hingga kini, ia masih menulis ulasan film-film terbaru di montasefilm.com dan terlibat dalam semua produksi film di Komunitas Film Montase. Film- film pendek arahannya banyak mendapat apresiasi tinggi di banyak festival, baik lokal maupun internasional. Baru lalu, tulisannya masuk dalam shortlist (15 besar) Kritik Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2022. Sejak tahun 2022 hingga kini, ia juga menjadi pengajar praktisi untuk Mata Kuliah Kritik Film dan Teori Film di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dalam Program Praktisi Mandiri.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.