Five Nights at Freddy's (2023)
109 min|Horror, Mystery, Thriller|27 Oct 2023
5.4Rating: 5.4 / 10 from 99,051 usersMetascore: N/A
A troubled security guard begins working at Freddy Fazbear's Pizza. During his first night on the job, he realizes that the night shift won't be so easy to get through. Pretty soon he will unveil what actually happened at Freddy's.

Lagi satu film horor dirilis, yakni Five Nights at Freddy’s yang kembali diproduseri Jason Blum. Film arahan Emma Tammi ini diadaptasi dari gim populer bertitel sama karya Scott Cawton yang juga membantu menulis naskahnya. Film ini dibintangi Josh Hutcherson, Elisabeth Lail, Piper Runio, serta Matthew Lillard. Akankah film ini bakal memuaskan dan selaris video gimnya?

Mike (Hutcherson) adalah seorang pemuda yang tiap kali dipecat dari pekerjaannya karena melanggar aturan. Ia amat membutuhkan pekerjaan sebagai syarat utama untuk mendapat pengakuan hak asuh atas adiknya, Abby (Runio), setelah ayah mereka pergi. Ia pun akhirnya terpaksa menerima pekerjaan aneh untuk menjaga bekas restoran Freddy Fazbear’s Pizza yang sudah terbengkalai. Tugasnya sederhana yakni untuk menjaga kebersihan di tempat tersebut serta mencegah orang untuk masuk ke lokasi tersebut. Satu hal yang Mike tidak ketahui, para robot di sana rupanya hidup dan memangsa manusia.

Entah seperti apa gimnya, namun kemiripan plotnya dengan film Willy’s Wonderland memang tidak terelakkan. Lokasi keduanya adalah tempat hiburan anak-anak yang terbengkalai dengan para robot animatronik yang brutal. Sementara Willy’s adalah film menghibur melalui penampilan memikat sang bintang (Nick Cage), Freddy’s justru sebaliknya. Apa yang dijanjikan premisnya, tak mampu disajikan menggigit dan membekas dalam plotnya, baik sisi horor, ketegangan, hingga tentu aksi brutal para robotnya. Kisahnya pun terasa absurd dengan selipan sisi trauma yang membingungkan dan entah bagaimana, roh bisa merasuki para robot (tentu ini adalah premis gimnya). Nyaris tak ada aspek yang menghibur, kecuali visualisasi para robotnya.

Baca Juga  Anatomy of a Fall

Banyak kemiripan dengan Willy’s Wonderland, Five Nights at Freddy’s tak mampu mengolah potensi premisnya yang absurd, dan satu hal krusial, kurang menghibur. Willy’s unggul dari semua aspeknya serta penampilan langka dari sang bintang. Saya belum pernah memainkan gimnya, namun jelas film ini bukanlah sesuatu yang fun dan menghibur seperti diharapkan gimnya. Jika ingin tontonan horor senada yang memuaskan dan menghibur, Willy’s Wonderland adalah jawabannya.

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
50 %
Artikel SebelumnyaNight of the Hunted
Artikel BerikutnyaThe Concierge
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.