Life adalah film thriller fiksi ilmiah garapan David Espinosa dengan kasting sederatan bintang top, yakni Jake Gyllenhaal, Rebecca Ferguson, serta Ryan Reynolds. Sineas asal Swedia ini sebelumnya telah menggarap film thriller sukses, Safe House, juga dibintangi Ryan Reynolds. Bicara soal genrenya, Alien garapan Ridley Scott sebagai pelopor subgenre “alien” memang terlalu superior bagi film pengikutnya. Film sejenis sudah terlalu banyak dan Life jelas berada di posisi sulit untuk mencari sesuatu yang baru.
Filmnya berkisah tentang enam orang kru stasiun luar angkasa internasional di orbit bumi yang meneliti sebuah spesimen dari planet Mars. Obyek penelitian mereka ternyata adalah organisme hidup yang dianggap sebagai bukti kehidupan pertama di luar bumi. Mereka tak menyadari jika organisme asing tersebut bisa membahayakan mereka bahkan umat manusia.
Plotnya jelas terlalu familiar bagi pecinta fiksi ilmiah sejenis walaupun Life telah mencoba untuk mencari celah di antara banyaknya film subgenre ini. Seperti Gravity, film dibuka dengan menawan melalui satu shot panjang tanpa jeda menyusuri ruang demi ruang sekaligus sebagai pengenalan karakter serta latar belakang masalah. Semua tahu apa yang akan terjadi kemudian, dan ketika masalah sungguh-sungguh terjadi, film ini tanpa henti mampu menyajikan ketegangan demi ketegangan hingga klimaksnya. Sosok “alien” yang memiliki kemampuan beradaptasi unik memungkinkan aksi cerita bisa dieksplorasi lebih luas melewati batas ruang interior pesawat ruang angkasa. Selebihnya tak ada lagi yang bisa ditawarkan selain penampilan para pemain bintangnya yang sudah matang dan sempurna dengan peran mereka. Tak ada kejutan berarti serta terdapat beberapa hal mengganjal pada kisahnya. Mengapa mereka bersusah payah memilih untuk meneliti materi asing tersebut di luar bumi jika belum pernah ada preseden potensi bahaya yang bakal mengancam umat manusia? Plot terlihat amat memaksa dan seolah mereka semua telah menonton seri “Alien” sebelumnya.
Life menampilkan sebuah thriller sci-fi menegangkan dengan sederetan pemain yang bermain menawan namun memang sulit untuk mencari sesuatu yang baru di wilayah plot subgenrenya. Apa lagi yang kita harapkan dari subgenre “alien” macam ini selain aksi dan ketegangan? Ini sudah terlalu jenuh. Pembuat film rasanya masih bisa mencoba arah baru di luar plot “alien” konvensional. Arrival setidaknya masih bisa membuktikan jika genre “alien” mampu dieksplorasi lebih jauh lagi. Beberapa bulan lagi, Alien: Covenant garapan dedengkot “alien”, Ridley Scott akan rilis dan tidak ada ekspektasi tinggi pula untuk film ini.
WATCH TRAILER