The Blackout (2019)
127 min|Action, Sci-Fi, Thriller|21 Nov 2019
6.0Rating: 6.0 / 10 from 10,866 usersMetascore: N/A
Life on Earth is rapidly destroyed except for a small area in Eastern Europe.

Beberapa kali menonton film aksi sci-fi Rusia di bioskop, bahkan saya sudah lupa judulnya, sama sekali tidak terkesan dengan kisahnya meskipun secara visual tidak buruk. Kini, The Blackout (2019), memberi standar yang lebih tinggi dan mampu bersaing dengan film-film mapan sejenis dari negeri seberang, AS. The Blackout adalah film aksi fiksi ilmiah yang digarap oleh Egor Baranov. Film ini dibintangi beberapa aktor dan aktris ternama lokal, yakni Pyotr Fyodorov, Aleksey Chadov, Svetlana Ivanova, serta Lukerya Ilyashenko.

Alkisah di masa datang, seluruh bumi mengalami pemadaman total di mana seluruh umat manusia tewas dan listrik mendadak mati di saat bersamaan. Satu-satunya wilayah yang tidak terdampak adalah sebagian kecil wilayah Rusia, termasuk Moskow yang diistilahkan inner circle. Anomali ini membuat pihak militer Rusia bersiaga penuh untuk menghadapi segala kemungkinan di luar sana. Di luar inner circle, baik manusia maupun hewan menjadi hilang sisi manusiawinya dan menyerang secara membabi buta tanpa sebab. Beberapa tim pun dikirim ke outer circle untuk mencari sumber daya serta amunisi yang kian menipis.

Plotnya memang menarik sejak awal. Tanpa basa-basi, plot langsung berjalan cepat, bergerak dari satu lokasi ke lokasi lainnya dengan sisi ketegangan dan misteri bekerja maksimal. Sebagai penonton, kita mengikuti dua tokoh utama kita, Yuri dan Oleg secara bergantian. Selipan roman dua tokohnya dengan dua tokoh pemanis filmnya, cukup membuat tensi sedikit melunak di tengah ketegangan plotnya.

Baca Juga  Wonder Woman 1984

Sisi misteri pun mulai terungkap sejak pertengahan kisah yang ternyata mengandung elemen makhluk asing (alien). Plotnya begitu cerdas menggunakan elemen ini dengan argumen yang meyakinkan untuk merangkum kausalitas kisahnya sekal awal. Tak hanya itu, sisi kejutan di segmen penutup pun masih memberikan gigitan kuat untuk mengakhiri plotnya.

Film produksi Rusia, The Blackout memiliki plot bertempo cepat dengan sisi ketegangan dan kejutan sama baiknya, serta setting dan efek visual yang mengagumkan, nyaris sama baiknya dari sisi mana pun dengan pesaing mereka di Hollywood. Visualisasi Kota Moskow masa depan mampu disajikan sangat mengesankan dan tak kalah dengan film-film mapan sejenis. Setting kota dan jalanan yang kosong juga begitu meyakinkan pula di sajikan dengan begitu nyata yang sudah jarang terlihat di film-film produksi Hollywood masa kini. The Blackout menyisakan kisah terbuka untuk sekuelnya yang seharusnya rilis di tahun ini. Saya menanti sekuelnya dengan penuh gairah.

Stay safe and Healthy!

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
80 %
Artikel SebelumnyaThe Occupant
Artikel BerikutnyaDefending Jacob
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

1 TANGGAPAN

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.