Bagi fans sang bintang, Pierce Brossnan, kapan terakhir kita melihatnya beraksi sebagai sosok pembunuh yang brutal? Filmnya bersama Jackie Chan enam tahun lalu, The Foreigner (2017) adalah yang terdekat. Kali ini Brossnan beraksi dalam Fast Charlie yang diarahkan oleh sineas kawakan Phillip Noyce. Noyce adalah sineas yang pernah menggarap film-film aksi thriller berkelas, Patriot Games, Clear and Present Danger, The Saint, hingga Salt. Film rilisan Prime Video ini juga dibintangi Michael Caan, Morena Baccarin, dan Gbenga Akkinagbe. Bermodal sineas dan bintangnya, akankah Fast Charlie setidaknya layak sebagai tontonan hiburan?
Charlie (Brossnan) adalah seorang “problem solver” bagi Stan Muller (Caan) seorang pebisnis dan gangster tua yang menguasai kota New Orleans. Sementara Beggar Mercado (Akinnagbe) adalah seorang gangster dingin dan ambisius yang ingin mengambil-alih bisnis hiburan Stan. Masalah bermula ketika Beggar menghabisi seluruh orang-orang terdekat Stan, termasuk Charlie yang lolos dari maut. Seorang wanita muda bernama Marcie (Baccarin) pun terlibat karena diduga menyimpan sebuah barang milik Beggar. Mereka pun diburu dan menjadi target, puluhan tukang jagal utusan Beggar.
Rasanya kabanyakan orang menonton film ini adalah karena faktor Pierce Brossnan. Sejak perannya sebagai Bond lebih dari dua dekade silam, Brossnan belum menemukan peran yang benar-benar ideal untuknya. Ya benar, ia adalah aktor serba bisa, bahkan menyanyi pun bukan masalah baginya (Mamma Mia) hingga superhero karismatik dalam Black Adam. Namun sosok dan karismanya tak pernah lepas dari peran Bond. Perannya sebagai Charlie, terhitung “dekat” dengan sosok Bond. Walau sudah uzur, gaya dan karismanya sebagai seorang pembunuh berpengalaman bukanlah peran sulit baginya. Sang sineas pun mengemas adegan aksi-aksinya secara efektif tanpa banyak menguras fisik sang aktor. Sisa-sisa “charm” sang bintang juga masih bisa kita rasakan melalui chemistry-nya dengan sosok Marcie, sekalipun lawan mainnya berusia jauh lebih muda darinya.
Mungkin ratusan film memiliki tipikal plot Fast Charlie, namun tak ada yang memiliki karisma seorang Pierce Brossnan. Plot balas dendam ala “Death Wish” macam ini rasanya memang sulit untuk dikembangkan lebih jauh dan dalam, sekalipun baru lalu, The Killer memberi sentuhan dan pesan yang unik. Setidaknya, bagi yang merindukan peran sang bintang sebagai aktor laga, Fast Charlie adalah sebuah tontonan yang menghibur. Walau tak lagi memiliki energi yang sama dengan masa emas Bond-nya, plus aksen Amerika yang janggal, film ini masih memperlihatkan sisa-sisa pesona sang bintang di penghujung karirnya. Brossnan rasanya butuh peran yang lebih berkarakter untuk membuktikan dirinya sebagai salah satu aktor terbaik dalam medium ini.