Glenn Fredly The Movie merupakan film dengan genre drama. Diarahkan oleh Lukman Sardi dan ditulis oleh Raditya. Seperti yang kita ketahui, Lukman Sardi merupakan salah satu aktor terkenal di Indonesia yang juga menggarap film dokudrama, Di Balik 98. Kini Lukman Sardi menggarap film biografi Glenn Fredly The Movie. Film ini dibintangi oleh beberapa bintang terkenal, antara lain Marthino Lio, Zulfa Maharani dan Sonia Alyssa. Dengan kemasan cerita yang baik, akankah film ini menjadi sukses seperti film biografi lainnya?
Setelah bertentang dengan sang Ayah dan diusir dari rumah, membuat Glenn (Lio) memiliki tekad besar untuk menjadi penyanyi hebat di Indonesia. Dibantu oleh adik serta rekannya untuk menjadi manager menjadi gerbang awal kesuksesan Glenn. Pada akhir 1990-an, momen kerusuhan memanasnya konflik di ambon, Glenn yang sudah sukses dalam karirnya merasa harus ikut serta meredakan kerusuhan yang ada di kampung halamannya. Ia menggelar banyak kegiatan yang positif, yaitu konser dan menjadikan Ambon sebagai kota musik dunia. Banyak hambatan yang dialami dari mulai romansa hingga karir. Glenn sempat gagal dalam pernikahan juga karirnya yang surut akibat ditipu oleh manajernya sendiri. Namun, hal tersebut tidak memadamkan tekad Glenn untuk meraih mimpinya.
Cerita yang disajikan cukup menarik mengingat semua kejadian ditulis berdasarkan kisah semasa hidup dari sang bintang penyanyi, Glenn Fredly. Belum lagi setiap pergantian scene bertabur lagu populer karya Glenn Fredly yang diselipkan momen-momen footage sang bintang. Selain itu, beberapa hal menarik perhatian, diantaranya kualitas akting dari para pemain. Marthino Lio yang memerankan Glenn Fredly belum mampu mendalami karakter dan hanya memiliki kesamaan dari suara dan gaya berbicara. Zulfa Maharani yang berperan sebagai istri Glenn, Mutia Ayu terasa terlalu kaku setiap berdialog dengan Glenn Fredly.
Meskipun dinilai menarik karena diambil dari kisah semasa hidup Glenn Fredly, namun terdapat banyak kejanggalan, pertama ketika perkenalan antara Glenn (Lio) dan Mutia Ayu (Maharani) di saat audisi dan langsung menjalin hubungan, hal tersebut terasa terlalu cepat apalagi Mutia dikisahkan belum mengenal siapa itu Glenn Fredly. Kedua, alur cerita dari awal merintis karir sampai sukses dirasa terlalu cepat dan konflik yang disajikan terlalu datar. Ketika Glenn dan ayahnya bertengkar, yang seharusnya penuh emosi, terlihat datar dan tidak ada tensi emosi sama sekali. Usaha dalam membangun perdamaian di Ambon dinilai cukup baik, di mana dalam plotnya diceritakan umat muslim dan non muslim tidak rukun, namun akhirnya, musik menyatukan mereka. Melalui semen klimaksnya ini, film ini terasa sebagai sekuel Di Balik 98, yang juga digarap Lukman Sardi. Dari segi teknis Glenn Fredly The Movie dinilai baik. Dalam Glen Fredly The Movie, pembalutan cerita kerusuhan setelah 98 dan musik sangatlah menarik, sayangnya hanya itu keunggulannya.