The Roundup: Punishment merupakan sekuel ketiga yang merupakan kisah lanjutan dari The Roundup: No Way Out (2023). Film ini digarap oleh Heo Myung-haeng serta masih pula diproduseri oleh sang bintang sendiri, Ma Dong-seok alias Don Lee. Selain Lee, bermain pula Kim Mu-yeol, Park Ji-hwan, Lee Dong-hwi, serta beberapa kasting reguler seri sebelumnya. Apa lagi yang bisa ditawarkan seri keempatnya kini selain pukulan maut sang jagoan?

Petualangan detektif Ma (Lee) bersama rekan-rekannya kini membongkar sindikat perjudian online yang makin marak. Kisahnya melebar hingga ke Filipina yang dimulai dengan satu kasus pembunuhan yang melibatkan pihak judi online. Ringkasnya, plotnya berurusan dengan para kompetitor pemilik judi online yang saling berebut pasar, dan sang protagonis berdiri di tengah-tengah mereka. Formula kisahnya pun senada dengan seri sebelumnya, yakni investigasi, interogasi, hingga aksi pengrebekan. Informasi di dapat dari satu saksi ke saksi lainnya yang bocor berkat teknik interogasi det. Ma yang “persuasif”.

Tak banyak yang kita dapatkan dari kisahnya, selain sisi aksi dan selipan komedi. Satu hal yang ditunggu penonton hanyalah bogem mentah sang detektif. Tak ada lainnya. Ada kepuasan tersendiri melihat aksi kekerasan yang dilakukan sang jagoan melakukan sesuatu yang menjadi trademark-nya. Seperti seri sebelumnya, untuk meramaikan plot dihadirkan pula satu sosok antagonis bengis yang kelak bakal berduel dengan jagoan kita. Hasil akhirnya tentu saja tak sulit diprediksi, prosesnya adalah sesuatu yang menjadi kenikmatan para fans sang bintang. Namun, apalah arti jotosan hebat tanpa kisah solid dan sisi ketegangan yang memuncak. Alur plot yang repetitif kini terasa begitu melelahkan.

The Roundup: Punishment merupakan seri keempat yang menggunakan formula cerita sama dengan masih mengandalkan jotosan maut sang bintang. Entah sudah berapa banyak film aksi sang bintang yang senada, termasuk belum lama ini, Badland Hunters. Semuanya hanya mengandalkan sosok sang bintang semata. Lee telah menasbihkan sebagai aktor Korea Selatan yang paling populer secara global nyaris setara Jackie Chan dan Jet Li. Jika kamu belum bosan, kabarnya seri kelima pun akan diproduksi. Jika kamu fans sang bintang, tidak ada alasan untuk tidak menonton film ini. Hati-hati jika membawa bocah cilik, rating “remaja” (13+) rasanya kurang pas melihat aksi-aksi brutal yang ada sepanjang durasinya.

Baca Juga  Mukidi

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
60 %
Artikel SebelumnyaBaby Reindeer
Artikel BerikutnyaGlenn Fredly The Movie
His hobby has been watching films since childhood, and he studied film theory and history autodidactically after graduating from architectural studies. He started writing articles and reviewing films in 2006. Due to his experience, the author was drawn to become a teaching staff at the private Television and Film Academy in Yogyakarta, where he taught Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory from 2003 to 2019. His debut film book, "Understanding Film," was published in 2008, which divides film art into narrative and cinematic elements. The second edition of the book, "Understanding Film," was published in 2018. This book has become a favorite reference for film and communication academics throughout Indonesia. He was also involved in writing the Montase Film Bulletin Compilation Book Vol. 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Additionally, he authored the "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). Until now, he continues to write reviews of the latest films at montasefilm.com and is actively involved in all film productions at the Montase Film Community. His short films have received high appreciation at many festivals, both local and international. Recently, his writing was included in the shortlist (top 15) of Best Film Criticism at the 2022 Indonesian Film Festival. From 2022 until now, he has also been a practitioner-lecturer for the Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts in the Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.