Boss Level (2020)
100 min|Action, Adventure, Comedy|05 Mar 2021
6.8Rating: 6.8 / 10 from 76,375 usersMetascore: 56
Trapped in a time loop that constantly repeats the day of his murder, a former special forces agent must unlock the mystery behind his untimely demise.

Plot time-loop tak pernah dieksplorasi begitu intensif sepanjang dekade ini, Boss Level menambah panjang daftar film dengan plot berulang ini dengan gaya yang unik. Boss Level merupakan film aksi fiksi ilmiah arahan Joe Carnahan yang dibintangi beberapa aktor-aktris ternama, antara lain Frank Grillo, Mel Gibson, Naomi Watts, Annabelle Wallis, Michelle Yeoh, hingga Ken Jeong. Film berbujet USD 45 juta ini kabarnya sudah diproduksi sejak tahun 2018 dan baru dirilis awal tahun ini.

Roy adalah mantan pasukan militer khusus yang secara aksidental terjebak dalam satu hari yang berulang tanpa sebab yang jelas. Roy jadi bulan-bulanan para pembunuh bayaran yang menghendaki nyawanya. Setelah ratusan kali terjebak dalam hari yang sama, Roy akhirnya menemui titik terang siapa dalang dibalik peristiwa anomali ini yang melibatkan mantan istrinya yang seorang ilmuwan.

Boss Level memang tidak ingin mengulang formula loop plot film-film sebelumnya. Film ini secara intensif menyajikan alur kisahnya secara unik menggunakan kilas-balik secara acak. Boleh dibilang, Boss Level adalah film pertama yang tercatat menggunakan kombinasi time loop dan kilas-balik secara simultan. Unik bukan? Jika tidak cermat benar, bisa jadi kita bakal kehilangan informasi kecil yang penting. Untuk memudahkan penonton digunakan teks yang menginformasikan “hari ke sekian” sepanjang filmnya.

Baca Juga  Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull

Alur plotnya sejak detik awal sudah bergerak sangat cepat dengan sajian-sajian aksi gila yang membabi buta. Jika tidak ada narasi dari tokoh utama mustahil penonton bisa mencerna kisahnya. Narasinya mengiringi satu segmen pengulangan yang menggambarkan bagaimana proses sang tokoh bisa mencapai sebuah tujuan/lokasi tertentu. Setelah tujuan tercapai (informasi baru didapat), ini mengantarkan kita ke segmen pengulangan berikutnya, demikian seterusnya, hingga klimaks layaknya kita bermain game. Memang butuh kejelian, tapi tentu tak sulit bagi penikmat film sejati. Hanya saja, satu momen dialog yang kelewat panjang terasa membosankan dan rasa kantuk pun menghampir.

Aksi yang terus berulang, tentu memberikan efek komedi dan aksi yang luar biasa, sama halnya dengan film pelopor time-loop, The Groundhog Day. Hanya saja, Boss Level aksi-aksinya memang keliwat edan dan brutal yang penuh darah. Adegan aksi penuh darah dan organ tubuh yang terpotong sudah biasa sepanjang film. Adegan brutal memang sangat masif, namun sisi komedinya mampu memperhalus semua aksi kekerasannya.

Melalui sisi komedi dan aksi-aksi gilanya, Boss Level merupakan salah satu penggunaan time loop plot paling menghibur yang pernah ada. Walau memang murni film aksi hiburan, namun tidak lantas filmnya tidak memiliki value. Hubungan Roy dengan sang putra memberi kehangatan tersendiri dalam satu momennya. Ending kisahnya juga masih membuka peluang sekuel. Boss Level membuktikan bahwa eksplorasi plot time-loop masih bisa dimungkinkan secara kreatif.

Apa itu plot Time Loop? Bisa dilihat dalam video ulasan kami di sini.

Stay safe and Healthy!

 

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
80 %
Artikel SebelumnyaRun Hide Fight
Artikel BerikutnyaPalmer
Hobinya menonton film sejak kecil dan mendalami teori dan sejarah film secara otodidak setelah lulus dari studi arsitektur. Ia mulai menulis artikel dan mengulas film sejak tahun 2006. Karena pengalamannya, penulis ditarik menjadi staf pengajar di Akademi Televisi dan Film swasta di Yogyakarta untuk mengajar Sejarah Film, Pengantar Seni Film, dan Teori Film sejak tahun 2003 hingga tahun 2019. Buku film debutnya adalah Memahami Film (2008) yang memilah seni film sebagai naratif dan sinematik. Buku edisi kedua Memahami Film terbit pada tahun 2018. Buku ini menjadi referensi favorit bagi para akademisi film dan komunikasi di seluruh Indonesia. Ia juga terlibat dalam penulisan Buku Kompilasi Buletin Film Montase Vol. 1-3 serta 30 Film Indonesia Terlaris 2012-2018. Ia juga menulis Buku Film Horor: Dari Caligari ke Hereditary (2023) serta Film Horor Indonesia: Bangkit Dari Kubur (2023). Hingga kini, ia masih menulis ulasan film-film terbaru di montasefilm.com dan terlibat dalam semua produksi film di Komunitas Film Montase. Film- film pendek arahannya banyak mendapat apresiasi tinggi di banyak festival, baik lokal maupun internasional. Baru lalu, tulisannya masuk dalam shortlist (15 besar) Kritik Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2022. Sejak tahun 2022 hingga kini, ia juga menjadi pengajar praktisi untuk Mata Kuliah Kritik Film dan Teori Film di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dalam Program Praktisi Mandiri.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.