The Kid Detective (2020)
100 min|Comedy, Drama, Mystery|16 Oct 2020
7.0Rating: 7.0 / 10 from 21,499 usersMetascore: 74
A once-celebrated kid detective, now 32, continues to solve the same trivial mysteries between hangovers and bouts of self-pity. Until a naive client brings him his first 'adult' case, to find out who brutally murdered her boyfriend.

Genre detektif kini memang tenggelam di tengah genre-genre populer raksasa lainnya, namun beberapa film masih mampu mencuri perhatian. Walau tak sukses komersial, The Kid Detective rasanya adalah satu di antaranya. Film ini merupakan produksi Kanada yang disutradarai oleh Evan Morgan yang dibintangi oleh Adam Brody dan Sophie Nelisse. Tak diduga, ternyata film ini mampu menyajikan kisah misteri yang amat istimewa.

Abe (Brody) adalah seorang detektif yang masa ciliknya gemilang karena mampu menyelesaikan ratusan kasus di kotanya. Mendadak itu semua berubah, ketika rekannya, Grace, diculik dan Abe tak mampu berbuat apa pun. Belasan tahun kemudian, trauma ini masih belum hilang dari pikirannya. Warga kota tak lagi memujanya bahkan orang tua Abe pun cemas melihat kondisi putranya. Hingga suatu hari terjadi kasus pembunuhan misterius terhadap seorang remaja dan sang pacar, Caroline (Nelisse) meminta Abe untuk mengusut kasus pembunuhan ini. Kasus yang semula ia remehkan rupanya berujung pada sesuatu yang mengarah pada trauma masa lalunya.

Wow, satu yang patut dipuji adalah kisah filmnya begitu mengejutkan dengan ending twist yang bakal sulit untuk diantipasi siapa pun. Ini adalah sesuatu yang bagus untuk sebuah plot film karena penonton akan mudah larut dalam filmnya karena terus mengusik rasa penasaran. Sang sineas tidak hanya terampil mengemas adegannya, namun juga mampu membuat naskah yang sangat solid dengan dialog-dialog yang terucap cerdas. Saya pikir ini adalah salah satu naskah film paling brilian yang rilis tahun ini.

Baca Juga  Alice in Wonderland

Satu hal yang paling mengesankan adalah bagaimana naskahnya mampu mengubah mood genrenya demikian cepat sehingga tak pernah ada kata bosan sepanjang film. Misteri, drama, komedi, otobiografi, dan sisi trauma mampu bercampur aduk dalam satu kesatuan kisah yang demikian memikat. Tak ada satu pun yang meleset dalam plot filmnya. Semua ditulis demikian detil yang dengan cerdas membiarkan kita sebagai penonton untuk mencernanya sendiri tanpa harus diucapkan secara verbal. Semua aksi dan adegan sekecil apa pun punya maksud dan motif bahkan ketika Abe harus bersembunyi di lemari kloset sekalipun.

Peran kasting utama tak kalah briliannya. Abe diperankan Adam Brody dengan sangat baik seolah kita pun mampu membaca kegamangan mentalnya akibat trauma mendalam. Sementara Nelisse mencuri perhatian dengan perannya sebagai Caroline yang chemistry-nya dengan Abe begitu kuat walau mereka baru bersua. Untuk beberapa saat, keduanya mampu memancing kita adanya hubungan roman di sana.

Dengan naskah serta kastingnya yang brilian, The Kid Detective bisa jadi adalah satu kasus paling menarik dan segar untuk genrenya dalam satu dekade terakhir. Saya bisa bilang, film ini adalah salah satu film terbaik untuk genrenya karena kemampuan sang sineas memadukan berbagai elemen genre dalam naskahnya. Satu pencapaian langka. Adegan penutup begitu menyentuh sekali ketika Abe menangis di hadapan orang tuanya. Sang sineas rupanya masih memberi kita satu misteri kecil hingga akhir yang memberi ruang bagi penonton untuk memberi tafsirnya sendiri. Hanya saja, judul filmnya bagi saya terasa kurang berkelas untuk film berkualitas sebagus ini.

Stay safe and Healthy!

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
90 %
Artikel SebelumnyaWonder Woman 1984
Artikel BerikutnyaThe Croods: A New Age
Hobinya menonton film sejak kecil dan mendalami teori dan sejarah film secara otodidak setelah lulus dari studi arsitektur. Ia mulai menulis artikel dan mengulas film sejak tahun 2006. Karena pengalamannya, penulis ditarik menjadi staf pengajar di Akademi Televisi dan Film swasta di Yogyakarta untuk mengajar Sejarah Film, Pengantar Seni Film, dan Teori Film sejak tahun 2003 hingga tahun 2019. Buku film debutnya adalah Memahami Film (2008) yang memilah seni film sebagai naratif dan sinematik. Buku edisi kedua Memahami Film terbit pada tahun 2018. Buku ini menjadi referensi favorit bagi para akademisi film dan komunikasi di seluruh Indonesia. Ia juga terlibat dalam penulisan Buku Kompilasi Buletin Film Montase Vol. 1-3 serta 30 Film Indonesia Terlaris 2012-2018. Ia juga menulis Buku Film Horor: Dari Caligari ke Hereditary (2023) serta Film Horor Indonesia: Bangkit Dari Kubur (2023). Hingga kini, ia masih menulis ulasan film-film terbaru di montasefilm.com dan terlibat dalam semua produksi film di Komunitas Film Montase. Film- film pendek arahannya banyak mendapat apresiasi tinggi di banyak festival, baik lokal maupun internasional. Baru lalu, tulisannya masuk dalam shortlist (15 besar) Kritik Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2022. Sejak tahun 2022 hingga kini, ia juga menjadi pengajar praktisi untuk Mata Kuliah Kritik Film dan Teori Film di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dalam Program Praktisi Mandiri.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.