Scoob! (2020)
93 min|Animation, Adventure, Comedy|15 May 2020
5.6Rating: 5.6 / 10 from 30,257 usersMetascore: 43
Scooby and the gang face their most challenging mystery ever: a plot to unleash the ghost dog Cerberus upon the world. As they race to stop this dogpocalypse, the gang discovers that Scooby has an epic destiny greater than anyone ...

Scoob! adalah film reboot animasi seri film panjang Scooby-Doo sebelumnya yang dimulai sejak tahun 2002. Entah apakah ini sebuah reboot yang tak perlu, namun Scooby-Do memang telah menjadi ikon klasik serta memiliki fans tersendiri dari puluhan karakter ciptaan Hanna Barbera. Kabarnya, Scoob merupakan awal dari Hanna-Barbera Universe, dengan puluhan karakter ikonik macam, The Jetson, Yogi Bear, The Flinstone, Tom & Jerry, Popeye, Jossie and the Pussycats, dan banyak lainnya. Scoob sendiri diarahkan oleh Tony Cervone dengan melibatkan beberapa aktor papan atas, seperti Zac Efron, Amanda Seyfried, Will Forte, Mark Walhberg, serta Frank Welker yang merupakan pengisi suara sejak seri aslinya tahun 1969.

Scooby dan Shaggy telah bersahabat sejak kecil, dan juga dipertemukan tiga sahabat mereka, Fred, Daphne, dan Velma. Setelah dewasa, mereka membentuk tim investigasi swasta, Mistery Inc, untuk memecahkan kasus misteri yang sulit terpecahkan. Shaggy dan Scooby yang selalu bertingkah konyol, akhirnya memutuskan keluar dari tim karena dianggap menghalangi karir tiga rekannya. Dalam perkembangan, Shaggy dan Scoob, dikejar sekelompok robot-robot misterius hingga akhirnya mereka disedot masuk pesawat modern milik superhero, Blue Falcon. Scooby rupanya menjadi buruan seorang penjahat kawakan yang mengincar sang anjing untuk menemukan harta karun tak ternilai.

Baca Juga  Silent Night

Sayang sekali, film ini tak bisa dirilis di bioskop karena pandemi global COVID-19. Scoob! seharusnya dirilis hari jumat kemarin, namun kini beralih menjadi video on demand. Tak banyak ekspektasi memang sebelum menonton, namun faktanya, film ini benar-benar menghibur, serta jauh lebih baik dari seri aslinya dua dekade lalu. Sisi misteri dan unsur horor yang menjadi ciri khas plotnya kini disegarkan dengan beberapa tokoh yang akrab dengan generasi penonton di era superhero ini.

Sosok Scoob dan Shaggy masih seperti aslinya, berpolah konyol, penakut, dan bercita rasa kuliner tinggi. Dari dua sosok utama inilah dominasi komedinya tersaji dan banyak mengundang tawa, amat kontras dengan sosok Fred, Daphne, serta Velma yang serius. Celotehan konyol dengan banyolan milineal serta tribute, disajikan dalam momen-momen yang pas. Gaya guyonan keduanya masih seperti sosok aslinya, namun anehnya, sama sekali tak terasa usang. Sosok superhero Blue Falcon, semakin menyegarkan kisahnya menjadi terasa kekinian dengan polahnya yang tak kalah konyolnya.

Scoob! adalah reboot animasi yang menghibur dan penuh warna, serta tentu bakal memuaskan, baik fans sejatinya maupun generasi masa kini. Gaya animasinya sendiri memang terasa renyah dan tak kalah dengan studio-studio animasi besar lainnya. Beberapa sosok ikonik Hanna Barbera juga telah muncul dalam film ini (Dynomutt, Captain Caveman, Dick Dastardly, hingga Muttley) yang kita harapkan saja bisa diproduksi ke depannya. Bermodal tokoh-tokoh klasik populer serta gaya animasinya, seri ini kelak memang menjanjikan.

Stay safe and Healthy!

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
70 %
Artikel Sebelumnya3 Rekomendasi Drama Korea Adaptasi Serial Barat
Artikel BerikutnyaThe Postcard Killing
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.