Spies in Disguise adalah film animasi arahan duo sineas debutan, Nick Bruno dan Troy Quane. Uniknya, film ini diadaptasi lepas dari film animasi pendek berjudul Pidgeon: Impossible (2009) karya Lucas Martell. Film ini diisi suara oleh bintang-bintang papan atas, yakni Will Smith dan Tom Holland, bersama Rashida Jones, Karen Gillan, Ben Mendelsohn, hingga DJ Khaled. Mampukah film produksi Blue Sky Studios ini bersaing dengan film-film animasi raksasa keluaran Disney yang rilis sebelumnya?
Lance Sterling adalah agen rahasia nomor satu di agensinya. Sementara karyawan satu kantornya, Walter Becket, pemuda jenius dengan gadget canggihnya, dipecat dari kantor. Dalam perkembangan, Lance dijebak oleh sang musuh dan ia pun diburu oleh para agen satu kantornya. Ia pun meminta serum pada Walter untuk bisa menghilang. Alih-alih menghilang, Lance justru meminum serum yang merubahnya menjadi seekor merpati.
Tak perlu banyak berpikir, kisahnya berjalan sangat ringan tanpa basa-basi. Plotnya pun terus bergerak dinamis tanpa henti sejak awal. Bagi penikmat film tentu tak sulit untuk menebak arah kisahnya. Satu hal yang menonjol adalah jelas sisi humornya. Sejak Lance berubah menjadi merpati, tak ada satu adegan pun lepas dari sisi humor. Ini tinggal masalah selera humor dan target penontonnya. Beberapa momen kadang memang membuat saya tertawa geli, khususnya ketika para merpati dengan polahnya beraksi. Namun, tidak untuk penonton anak-anak dalam satu studio yang tergelak lepas sepanjang filmnya. Sungguh menyenangkan mendengar tawa lepas mereka dan saya pun kadang merasa iri, tidak bisa lagi menikmati filmnya seperti mereka.
Smith dan Holland tentu juga yang membuat film ini lebih hidup dengan kualitas akting suara mereka. Khususnya Smith, karakter suaranya justru lebih pas, enerjik, dan “konyol” sejak Lance berubah menjadi merpati. Beberapa dialognya pun memang begitu konyol dan menghibur. Coba saja dialog ini, “Saya bisa melihat tubuhku dari pantat (belakang) sampai kamu (di depan) di saat yang bersamaan!”, kapan ini bisa muncul jika tidak dalam kisah film ini. Dalam beberapa adegan, entah mungkin kebetulan, banyak hal yang mirip dengan plot Spider-Man: Far from Home, seperti setting di Venice, drone, serta ketika mereka bergelantungan layaknya sosok super yang kebetulan pula dimainkan Tom Holland.
Ringan, menghibur, serta penuh humor, Spies in Disguise bekerja maksimal untuk target utama penontonnya (anak-anak dan remaja). Jika dibandingkan dengan film-film raksasa produksi Pixar, film ini jelas bukan lawan sepadan. Walau begitu, film ini pun masih menyisipkan cukup pesan dan nilai untuk penontonnya. Namun, rasanya mereka tak akan menghiraukannya selain polah lucu para merpati dalam filmnya.