The Hunt (2020)
90 min|Action, Horror, Thriller|13 Mar 2020
6.6Rating: 6.6 / 10 from 130,197 usersMetascore: 50
Twelve strangers wake up in a clearing. They don't know where they are, or how they got there. They don't know they've been chosen - for a very specific purpose - The Hunt.

Sayang sekali, film ini tidak bisa kita tonton di bioskop. The Hunt adalah film thriller aksi permainan garapan Craig Zobel serta produser kawakan Jason Blum (baru merilis Fantasy Island, The Invicible Man). Blum sebelum ini seolah tak pernah gagal komersial, namun rupanya takdir film ini berkata lain. Pandemi viruskorona menyebabkan The Hunt harus beralih ke media streaming hanya beberapa hari setelah rilis terbatas di bioskop. Film berbujet USD 14 juta ini dibintangi sederetan nama tenar, seperti Hillary Swank, Betty Gilpin, serta Emma Roberts. Film ini memang mirip plot Ready or Not yang rilis tahun lalu serta Predators (2010), namun The Hunt menawarkan sesuatu yang sama sekali berbeda.

Dua belas orang dewasa mendadak terbangun di hutan dengan alasan yang tak jelas bagaimana mereka bisa berada di sana. Satu kotak besar berisi amunisi beragam senjata berada di tengah padang rumput dan mendadak mereka dihujani peluru dari atas bukit. Sesaat berikutnya, mereka sadar bahwa mereka menjadi bagian dari sebuah permainan brutal dan menjadi target buruan utamanya.

Filmnya sejak adegan pembuka telah menawarkan sebuah kejutan mengesankan dengan meninggalkan rasa penasaran penonton dengan pertanyaan, what the heck is going on? Rupanya ini hanya permulaan. Setelahnya, kejutan demi kejutan bermunculan tanpa sama sekali bisa kita duga. Satu hal yang amat unik bagi saya, belum pernah kita dengan mudahnya bersimpati dengan satu karakter dan berpindah dengan cepat ke karakter lainnya. Saya hanya bisa menggeleng tak percaya dengan apa yang saya lihat. Siapa tokoh utama kita? Semua berjalan begitu cepat dan di luar dugaan hingga membuat kita tak sempat berpikir hingga akhirnya jagoan kita muncul. The game is on. Film ini nyaris tak ada celahnya hingga “perbincangan membosankan” di penghujung adegan yang membuat terasa sedikit antiklimaks. Ya, selain ini semuanya mengesankan. Plot they mess with the wrong rabbit berjalan dengan gaya yang berkelas.

Baca Juga  Trolls

The Hunt adalah film aksi thriller unik dengan kejutan demi kejutan tak terduga, brutal, sadis, serta sisi komedi yang bakal menghibur fans genrenya. Aksinya memang rada sadis dan brutal, seperti adegan pembuka (saya pikir ini salah satu yang aksi tersadis yang pernah saya lihat untuk tontonan mainstream), darah bercipratan dan tubuh bergelimpangan di mana-mana. Film ini memang bukan untuk tontonan semua orang. Bicara pemain, Betty Gilpin bermain dingin dan cool, juga para pemain lainnya tampak menikmati perannya, khususnya Swank. Pesannya pun mirip Ready or Not yang berupa satir status sosial. The Hunt dijamin adalah tontonan menghibur semasa kita bosan mengurung diri dalam rumah.

Stay Healthy and safe!

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
80 %
Artikel SebelumnyaKilas Balik: The Two Popes
Artikel BerikutnyaAll the Bright Places
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.