Trolls World Tour merupakan sekuel dari Trolls (2016) yang kini diarahkan oleh Walt Dohrn. Film berbujet USD 100 juta ini masih diisi suara oleh para pemain sebelumnya, yakni Anna Kendrick, Justin Timberlake, James Corden, serta beberapa penyanyi, seperti Rachel Bloom, Mary J. Blige, Kelly Clarkson, hingga Ozzy Osbourne. World Tour yang seharusnya tayang kemarin di teater, harus mengubah rilisnya secara online akibat wabah Covid-19.
Setelah berdamai dengan kaum Bergen, para troll kini hidup damai dan bahagia, berdansa dan menari setiap waktu dibawah pimpinan ratu mereka, Poppy (Kendrick). Hingga suatu ketika, Poppy mendapat undangan klan trolls dari negeri seberang. Mereka baru menyadari bahwa troll ternyata memiliki 6 klan besar yang didasarkan jenis musik mereka, yakni rock, klasik, funk, techno, country, dan tentunya pop yang dipimpin Poppy. Ratu klan rock, Barb yang ambisius, berusaha untuk menguasai semua klan sehingga music rock bisa menjadi penguasa dunia troll. Poppy, Branch, dan rekan-rekannya berusaha menghalangi niat jahat tersebut.
Di mana kaum raksasa Bergen? Kisahnya, kini memang tak lagi menyinggung mereka dan hanya fokus di dunia troll. Jika melihat kontinuitas cerita, memang agak sedikit janggal karena peta wilayah troll menunjukkan tidak ada kaum lain di sana. Oke, ini memang agak aneh tapi inti kisahnya yang ingin disampaikan memang cukup istimewa. Plotnya yang ringan bergerak mengikuti perjalanan Poppy dan Branch dari satu wilayah troll ke wilayah lainnya hingga bertemu dengan belasan karakter baru di tengah perjalanan. Tak ada rasa bosan karena tiap segmen diisi belasan nomor lagu yang enak untuk dinikmati.
Seperti sebelumnya, musik dan lagu adalah kekuatan terbesar filmnya. Kini, dalam World Tour, musiknya lebih beragam, tentu karena banyak jenis musik yang ditampilkan, yakni rock, jaz, techno, country, funk, acapela, hip-hop, klasik, bahkan hingga K-Pop. Rasanya belum pernah, satu film yang menyajikan beragam jenis aliran musik seperti ini. Penonton awam yang tidak berkecimpung di dunia musik, bisa belajar banyak soal musik, setidaknya bisa membedakan jenis aliran satu dengan lainnya. Segmen musikal klimaksnya mampu disajikan dengan sangat mengesankan dan menyentuh. Walau memang lebih variatif, namun unsur musik dan lagu dalam film pertamanya masih terasa sedikit lebih baik.
Seperti sebelumnya, Trolls World Tour, penuh warna dan ceria, belasan karakter baru dengan lusinan lagu-lagu empuk di telinga dari banyak aliran musik, serta mampu mengemas pesan keberagaman dengan cara yang brilian. Klan musik hanyalah digunakan sebagai tempelan untuk menyampaikan pesannya tentang harmoni antar semua ras. Trolls World Tour adalah tontonan ideal bagi keluarga di masa-masa seperti sekarang yang memang membutuhkan tidak hanya hiburan, namun juga ide tentang persaudaraan dan saling bekerjasama untuk menghadapi masa sulit. Saksikan trailer-nya yang keren di bawah ini dengan beberapa segmen yang tidak ada dalam filmnya.
Stay Safe and Healthy!