The Menu adalah film thriller unik karya sineas Inggris Mark Mylod. Film ini dibintangi sederetan nama-nama besar, antara lain Ralph Fiennes, Anya Taylor Joy, Nicholas Hoult, dan John Leguizamo. Film berdurasi 106 menit ini berbujet sekitar USD 30-35 juta. Sementara paduan thriller dan kuliner tercatat adalah kombinasi segar untuk genrenya, lantas bagaimana eksekusinya?
“Do not eat. Taste.”
Margot (Joy) diajak sang pacar, Tyler (Hoult) ke sebuah restoran nan eksklusif di pulau terpencil bernama Hawthorne. Pemilik restoran tersebut adalah seorang koki legendaris, Julian Slowik (Fiennes). Dari sedikit tamu yang berkunjung diantaranya adalah bintang film top, George Diaz (Leguizamo) bersama asistennya, seorang pengusaha bisnis kaya dan istrinya, dua orang dari majalah dan kritikus makanan, serta tiga orang eksekutif muda. Setelah tur, para tamu pun menikmati hidangan di restoran satu demi satu. Hingga, mereka akhirnya menyadari ada sesuatu yang tak beres dengan sang koki dan para asistennya, yang mengancam keselamatan mereka.
Premis menarik ini memang memancing rasa penasaran yang amat sangat sepanjang filmnya. Mengapa Julian Slowik melakukan itu semua dan apa motifnya? Pertanyaan demi pertanyaan bergulir, namun jawaban pun tak kunjung tiba dan kita pun semakin penasaran. Protagonis kita, Margot, tamu yang sebenarnya tak diundang, menjadi mata dan pikiran yang mewakili penonton. Satu momen pun akhirnya menguak sedikit latar belakang sang koki, namun tetap, banyak pertanyaan belum terjawab. Satu hal yang pasti, sederhananya, ini adalah sebuah aksi balas dendam. Mengapa? Sakit hati. Satu hal sepele saja (di masa lalu) rupanya mampu meyiksa batin sang koki.
Sebuah thriller dengan kemasan dunia kuliner, The Menu memberikan sajian segar melalui kombinasi misteri dan ketegangan, plus sederetan kastingnya yang bermain menawan. Tak dipungkiri, di luar sisi misterinya yang serba membingungkan, para pemainnya bermain sangat baik mendukung intensitas dramatiknya, terutama tentu sang koki (Fiennes) yang bermain dingin. Di luar segala keabsurdannya, dari perspektif berbeda, The Menu adalah sebuah sajian humor berselera tinggi yang bisa jadi mengolok kuliner “mewah” itu sendiri. Pada akhirnya, sebuah makanan hanyalah untuk mengisi rasa lapar, dan bentuk yang paling sederhana pun (cheese burger) dapat mengatasinya tanpa harus membayar ribuan dollar. Bisa jadi ini yang dipahami betul oleh Margot. Walau The Menu tidak mampu menjawab misteri alam semesta, bagi saya, setidaknya film ini mampu memuaskan dengan pendekatan segar dan humornya.