The Menu (2022)
107 min|Comedy, Horror, Thriller|18 Nov 2022
7.2Rating: 7.2 / 10 from 358,678 usersMetascore: 71
A young couple travels to a remote island to eat at an exclusive restaurant where the chef has prepared a lavish menu, with some shocking surprises.

The Menu adalah film thriller unik karya sineas Inggris Mark Mylod. Film ini dibintangi sederetan nama-nama besar, antara lain Ralph Fiennes, Anya Taylor Joy, Nicholas Hoult, dan John Leguizamo. Film berdurasi 106 menit ini berbujet sekitar USD 30-35 juta. Sementara paduan thriller dan kuliner tercatat adalah kombinasi segar untuk genrenya, lantas bagaimana eksekusinya?

“Do not eat. Taste.”

Margot (Joy) diajak sang pacar, Tyler (Hoult) ke sebuah restoran nan eksklusif di pulau terpencil bernama Hawthorne. Pemilik restoran tersebut adalah seorang koki legendaris, Julian Slowik (Fiennes). Dari sedikit tamu yang berkunjung diantaranya adalah bintang film top, George Diaz (Leguizamo) bersama asistennya, seorang pengusaha bisnis kaya dan istrinya, dua orang dari majalah dan kritikus makanan, serta tiga orang eksekutif muda. Setelah tur, para tamu pun menikmati hidangan di restoran satu demi satu. Hingga, mereka akhirnya menyadari ada sesuatu yang tak beres dengan sang koki dan para asistennya, yang mengancam keselamatan mereka.

Premis menarik ini memang memancing rasa penasaran yang amat sangat sepanjang filmnya. Mengapa Julian Slowik melakukan itu semua dan apa motifnya? Pertanyaan demi pertanyaan bergulir, namun jawaban pun tak kunjung tiba dan kita pun semakin penasaran. Protagonis kita, Margot, tamu yang sebenarnya tak diundang, menjadi mata dan pikiran yang mewakili penonton. Satu momen pun akhirnya menguak sedikit latar belakang sang koki, namun tetap, banyak pertanyaan belum terjawab. Satu hal yang pasti, sederhananya, ini adalah sebuah aksi balas dendam. Mengapa? Sakit hati. Satu hal sepele saja (di masa lalu) rupanya mampu meyiksa batin sang koki.

Baca Juga  Night Teeth

Sebuah thriller dengan kemasan dunia kuliner, The Menu memberikan sajian segar melalui kombinasi misteri dan ketegangan, plus sederetan kastingnya yang bermain menawan. Tak dipungkiri, di luar sisi misterinya yang serba membingungkan, para pemainnya bermain sangat baik mendukung intensitas dramatiknya, terutama tentu sang koki (Fiennes) yang bermain dingin. Di luar segala keabsurdannya, dari perspektif berbeda, The Menu adalah sebuah sajian humor berselera tinggi yang bisa jadi mengolok kuliner “mewah” itu sendiri. Pada akhirnya, sebuah makanan hanyalah untuk mengisi rasa lapar, dan bentuk yang paling sederhana pun (cheese burger) dapat mengatasinya tanpa harus membayar ribuan dollar. Bisa jadi ini yang dipahami betul oleh Margot. Walau The Menu tidak mampu menjawab misteri alam semesta, bagi saya, setidaknya film ini mampu memuaskan dengan pendekatan segar dan humornya.

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
75 %
Artikel SebelumnyaCici
Artikel BerikutnyaHouse of the Dragon
Hobinya menonton film sejak kecil dan mendalami teori dan sejarah film secara otodidak setelah lulus dari studi arsitektur. Ia mulai menulis artikel dan mengulas film sejak tahun 2006. Karena pengalamannya, penulis ditarik menjadi staf pengajar di Akademi Televisi dan Film swasta di Yogyakarta untuk mengajar Sejarah Film, Pengantar Seni Film, dan Teori Film sejak tahun 2003 hingga tahun 2019. Buku film debutnya adalah Memahami Film (2008) yang memilah seni film sebagai naratif dan sinematik. Buku edisi kedua Memahami Film terbit pada tahun 2018. Buku ini menjadi referensi favorit bagi para akademisi film dan komunikasi di seluruh Indonesia. Ia juga terlibat dalam penulisan Buku Kompilasi Buletin Film Montase Vol. 1-3 serta 30 Film Indonesia Terlaris 2012-2018. Ia juga menulis Buku Film Horor: Dari Caligari ke Hereditary (2023) serta Film Horor Indonesia: Bangkit Dari Kubur (2023). Hingga kini, ia masih menulis ulasan film-film terbaru di montasefilm.com dan terlibat dalam semua produksi film di Komunitas Film Montase. Film- film pendek arahannya banyak mendapat apresiasi tinggi di banyak festival, baik lokal maupun internasional. Baru lalu, tulisannya masuk dalam shortlist (15 besar) Kritik Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2022. Sejak tahun 2022 hingga kini, ia juga menjadi pengajar praktisi untuk Mata Kuliah Kritik Film dan Teori Film di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dalam Program Praktisi Mandiri.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.