Aksi thriller panjat tebing, sejak Cliffhanger serta Vertical Limit rasanya belum ada lagi yang menggigit, kecuali beberapa film dokumenter yang justru melewati ketegangan film fiksinya. The Ledge mencoba membuat sensasi di ranah langka ini. Film arahan Thomas J. Ford ini dibintangi aktor-aktris yang namanya masih asing di telinga, seperti Britanny Ashworth, Ben Lamb, Nathan Welsh, serta Louis Boyer.
Alkisah Kelly dan Sophie berencana untuk memuncaki tebing tinggi di suatu wilayah Italy. Empat orang pendaki pria asal AS rupanya berniat sama. Malamnya mereka pun bersantai, dan satu kejadian mengenaskan menimpa Sophie karena aksi konyol satu pria. Untuk menghilangkan bukti, Kelly pun diburu empat pria tersebut, dan ia pun terpaksa memanjat tebing yang sebelumnya gagal ia puncaki.
Premisnya memang menjanjikan sebuah thriller yang menarik. Aksi perburuan di wilayah pegunungan adalah satu sajian yang langka. Sayangnya, naskahnya sama sekali tidak mendukung ini. Dengan banyaknya kejanggalan plot, telah membunuh kisah filmnya sejak awal. Resor (basecamp) pendakian besar semacam itu entah kebetulan hanya dihuni oleh mereka saja. Dilema moral yang terjadi di antara para pendaki AS ini pun juga rasanya tidak masuk akal dan terasa konyol. Nyawa seperti tak ada harganya, tanpa sebuah motif kuat dalam melakukan aksinya. Semua serba memaksa.
Keunggulan utama film ini, yakni setting juga tidak dieksplorasi secara maksimal. Untuk mengambil gambar adegan panjat tebing sesungguhnya tentu sulit tanpa peralatan teknis atau studio yang memadai. Tampak sekali shot-shot yang disajikan dalam adegannya juga cenderung dekat untuk memudahkan memanipulasi ruang. Minimnya sisi teknis, tentu dikarenakan faktor bujet yang memang jauh dibawah level produksi Cliffhanger, Vertical Limit, atau Everest. Alhasil, film ini hanya beberapa kali menyajikan shot panorama luas, itu pun tanpa satu sosok karakter di dalamnya.
Dengan naskah medioker, The Ledge cukup memberi sensasi thriller baru untuk penyuka aksi panjang tebing. Setidaknya, percobaan yang dilakukan The Ledge cukup untuk menambah variasi subgenrenya. Bagi pecinta panjat tebing, retrospeksi film-film yang disebut di atas bisa menjadi referensi, atau jika memang ingin tontonan berkelas, bisa melihat film dokumenter istimewa, Touching the Void.