Ingin menonton film aksi gangster yang dipadu unsur beladiri berkelas? Xtreme dijamin adalah jawabnya. Xtreme adalah film aksi gangster produksi Spanyol garapan Daniel Benmayor keluaran Netflix. Film ini dibintangi Teo Garcia, Oscar Jaenada, Andrea Duro, serta Sergio Peris-Mencheta. Seberapa menghiburkan film ini?

Maximo (Farcia) bekerja dan loyal pada satu kelompok gangster besar di Barcelona. Satu ketika, sang putra gangster, Lucero bertindak di luar kontrol sang ayah untuk bisa mengambil tampuk pimpinan. Orang-orang yang loyal dengan sang ayah dihabisi seketika, tidak terkecuali Max. Dua tahun setelahnya, Max yang kehilangan putranya berusaha membalaskan dendam dengan dibantu oleh Maria, asisten ayah Lucero. Seorang pemuda bernama Leo, secara tak sengaja masuk di tengah-tengah situasi tersebut dan membuyarkan rencana Max dan Maria.

Sejak awal, film ini telah mengumbar adegan aksi brutal tembak menembak yang menariknya diselipi adegan bela diri yang lumayan apik. Plotnya sendiri berjalan ringan dan menarik, yang memang sudah puluhan kali kita lihat dalam film aksi gangster sejenis. Pembeda adalah tentu sosok Max. Sang aktor, Teo Garcia, rasanya belum pernah kita lihat sebelumnya. Garcia mampu bermain dingin serta kalem secara bersamaan. Karisma sang aktor dan kemampuan beladirinya amat mencuri perhatian sepanjang filmnya, walau aksinya tidak sesuperior macam Liam Neeson atau Steven Seagal. Aksi bela diri memang mendapat porsi yang dominan dengan tata kareografi yang mengesankan pula.

Xtreme adalah sebuah aksi “revenge” gangster berkelas dengan kisah solid yang didukung kuat para kastingnya. Naskahnya tidak melulu aksi dengan menyisipkan sedikit sisi drama, khususnya hubungan “ayah-anak” antara Max dan Leo. Keras, kasar, dan brutal, Xtreme jelas satu level dengan film-film aksi berkelas sejenis macam seri Equalizer atau Taken. Bagi penikmat genrenya jangan lewatkan film ini!

Baca Juga  Promising Young Woman

 

1
2
PENILAIAN KAMI
Overall
75 %
Artikel SebelumnyaFalse Positive
Artikel BerikutnyaHitam
A lifelong cinephile, he cultivated a deep interest in film from a young age. Following his architectural studies, he embarked on an independent exploration of film theory and history. His passion for cinema manifested in 2006 when he began writing articles and film reviews. This extensive experience subsequently led him to a teaching position at the esteemed Television and Film Academy in Yogyakarta. From 2003 to 2019, he enriched the minds of students by instructing them in Film History, Introduction to Film Art, and Film Theory. His scholarly pursuits extended beyond the classroom. In 2008, he published his seminal work, "Understanding Film," which delves into the core elements of film, both narrative and cinematic. The book's enduring value is evidenced by its second edition, released in 2018, which has become a cornerstone reference for film and communication academics across Indonesia. His contributions extend beyond his own authorship. He actively participated in the compilation of the Montase Film Bulletin Compilation Book Volumes 1-3 and "30 Best Selling Indonesian Films 2012-2018." Further solidifying his expertise, he authored both "Horror Film Book: From Caligari to Hereditary" (2023) and "Indonesian Horror Film: Rising from the Grave" (2023). His passion for film extends to the present day. He continues to provide insightful critiques of contemporary films on montasefilm.com, while actively participating in film production endeavors with the Montase Film Community. His own short films have garnered critical acclaim at numerous festivals, both domestically and internationally. Recognizing his exceptional talent, the 2022 Indonesian Film Festival shortlisted his writing for Best Film Criticism (Top 15). His dedication to the field continues, as he currently serves as a practitioner-lecturer for Film Criticism and Film Theory courses at the Yogyakarta Indonesian Institute of the Arts' Independent Practitioner Program.

BERIKAN TANGGAPANMU

Silahkan berikan tanggapan anda
Silahkan masukan nama anda disini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.